PIKIRAN RAKYAT - Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Politik dan Keamanan Puan Maharani memastikan pihaknya tetap solid meski dikait-kaitkan dengan dugaan suap terhadap komisioner KPU Wahyu Setiawan.
Seperti diketahui komisioner KPU Wahyu Setiawan menerima suap dari Caleg PDI Perjuangan Harun Masiku terkait dengan Pergantian Antar Waktu anggota DPR RI Nazarudin Kiemas.
"PDIP solid. PDIP tetap dalam posisinya sebagai partai pemenang pemilu. Kami akan menjalankan semua hal terkait sinergi antara pemerintah dengan parpol. Dan hal terkait dengan oknum dan kasus per kasus tidak akan mempengaruhi gerak langkah PDIP untuk bisa bersama rakyat," kata Puan di sela meninjau pameran rempah-rempah di arena Rakernas I PDIP dan HUT Ke-47 di JIEXpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu 11 Januari 2020..
Baca Juga: Tiongkok dan Hong Kong Cemas, Ada Virus Baru yang Mirip dengan Tragedi 1 Dekade Lalu
Ketua DPR RI ini juga memastikan bahwa PDI Perjuangan merupakan partai yang selalu taat aturan dan mendukung upaya pemberantasan korupsi. Begitu juga proses hukum di KPK.
"Kami menghormati proses hukum yang berjalan dan berlaku. Jadi kami ikuti proses tersebut," kata Puan.
Meski begitu, Puan mengingatkan bahwa partai politik juga berwenang untuk menentukan pergantian antar-waktu (PAW) anggota DPR RI. Namun, semua wewenang itu selalu mendahulukan amanat perundang-undangan dan aturan yang berlaku.
Baca Juga: Bank Indonesia Musnahkan Rp 2,7 Triliun Uang Kertas di NTT
Dia menyontohkan PAW DPR RI dari PDIP. Sejauh ini PDIP menyodorkan dua nama untuk menggantikan Juliari Batubara dan Yasonna Laoly sebagai anggota DPR. Juliari diketahui dilantik menjadi Menteri Sosial, sedangkan Yasonna diangkat sebagai Menteri Hukum dan HAM.
Puan menekankan proses PAW terhadap dua orang itu melalui tahapan dan amanat perundang-undangan yang berlaku.
"Karena beliau dua itu dari PDIP, kemudian ditugaskan masuk di dalam kabinet," ucap Puan.***