kievskiy.org

Puluhan Jembatan Tumbang saat Banjir Bandang, Perahu Karet Jadi Moda Transportasi Baru di Lebak

SEJUMLAH warga Kabupaten Lebak, Banten, menggunakan perahu karet  setelah bencana banjir bandang dan longsor yang terjadi Rabu 1 Januari  2020 akibat jembatan gantung putus.*
SEJUMLAH warga Kabupaten Lebak, Banten, menggunakan perahu karet setelah bencana banjir bandang dan longsor yang terjadi Rabu 1 Januari 2020 akibat jembatan gantung putus.* /ANTARA

PIKIRAN RAKYAT - Warga Kabupaten Lebak, Banten, terpaksa menggunakan perahu karet untuk transportasi antardesa akibat jembatan gantung putus. Kondisi ini terjadi setelah bencana banjir bandang dan longsor pada Rabu, 1 Januari 2020 lalu.

"Kami untuk pergi ke Pasar Rangkasbitung naik perahu karet setelah jembatan gantung hanyut diterjang banjir bandang dan longsor," kata Amin, seorang warga Desa Sukarame Kecamatan Sajira Kabupaten Lebak, Sabtu, 18 Januari 2020.

Masyarakat di sini, lanjut dia, tentu harus menggunakan perahu karet karena jembatan gantung yang hanyut adalah satu-satunya jembatan penghubung.

Baca Juga: Peringati 30 Tahun Peristiwa Januari Hitam, Dubes Azerbaijan Kunjungi Panti Asuhan di Jakarta Pusat

Akibat jembatan gantung hanyut, tentu kegiatan ekonomi masyarakat setempat terganggu, Sedangkan penduduk yang tinggal di sejumlah permukiman Desa Sukarame cukup banyak. Bahkan, ratusan orang per hari melintasi jembatan gantung tersebut.

"Kami sebagai pedagang kini relatif terbatas untuk berbelanja kebutuhan bahan pokok maupun kebutuhan lainnya karena melintas dengan perahu karet," kata Amin pada Antara.

Begitu juga Ujang, seorang warga Kecamatan Sajira, mengaku bahwa dirinya kini menggunakan perahu karet dari bantuan BNPB dan BNI untuk menyeberang ke desa lainnya.

Baca Juga: Gerombolan Gajah Serang Perkampungan, Pohon Durian pun Ditumbangkan

"Kami merasa takut jika menyeberang menggunakan perahu karena khawatir terjadi banjir bandang susulan," katanya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat