kievskiy.org

Yasonna Laoly Terbitkan Surat Permohonan Maaf, Ini Tanggapan Anggota DPRD DKI Jakarta Asal Tanjung Priok

YASONNA Laoly ketika memberikan salam kepada pimpinan sidang saat akan menyampaikan pandangan akhir pemerintah terhadap revisi Undang-Undang (UU) Nomor 30 Tahun 2002 tentang KPK, pada Rapat Paripurna di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 17 September 2019. Yasonna mengundurkan diri dari jabatan Menkumham pada Jumat, 27 September 2019 karena akan dilantik jadi anggota DPR.*/ANTARA FOTO
YASONNA Laoly ketika memberikan salam kepada pimpinan sidang saat akan menyampaikan pandangan akhir pemerintah terhadap revisi Undang-Undang (UU) Nomor 30 Tahun 2002 tentang KPK, pada Rapat Paripurna di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 17 September 2019. Yasonna mengundurkan diri dari jabatan Menkumham pada Jumat, 27 September 2019 karena akan dilantik jadi anggota DPR.*/ANTARA FOTO

PIKIRAN RAKYAT - Sempat menuai kontroversi, Menteri Hukum dan Hak Azasi Manusia (Menkum HAM) Yasonna Laoly akhirnya menyampaikan permohonan maafnya secara tertulis. 

Dalam pidatonya yang disampaikan saat menghadiri acara kegiatan di Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Narkotika Kelas IIA, Jatinegara, Jakarta Pada Kamis, 16 Januari 2020 lalu, Yassona menyebut-nyebut Tanjung Priok sebagai kawasan yang keras dan banyak tindak pidana.

Dalam sambutannya, Yasonna mulanya menjelaskan mengenai faktor kromogenik atau lebih dikenal dengan faktor penyebab munculnya tindak pidana.

Baca Juga: Buat Kontroversi dengan Singgung Warga Tanjung Priok, Yasonna Laoly Terbitkan Surat Permohonan Maaf

Yasonna menerangkan kriminalitas adalah masalah sosial. Menurut dia, penyakit sosial di sebuah wilayah menjadi salah satu faktor munculnya tindak pidana.

Politisi asal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini membandingkan dua anak yang lahir dari dua kawasan berberda di DKI Jakarta.

"Itu sebabnya kejahatan lebih banyak terjadi di daerah-daerah miskin, slum areas (daerah kumuh, red), bukan di Menteng, anak-anak Menteng tidak, tapi coba pergi ke Tanjung Priok di situ ada kriminal, lahir dari kemiskinan,” ujarnya Yasonna dalam pidato sambutannya.

Baca Juga: Bertekad Hadiri Forum Ekonomi Dunia Davos 2020, Aktivis Iklim Kenakan Pakaian Koala dan Mendaki Gunung Salju selama 3 Hari

Pernyataan dalam pidatonya tersebut membuat kontroversi dan menimbulkan aksi unjuk rasa yang dilakukan warga Tanjung Priok di depan Kantor Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkum HAM) pada Rabu, 22 Januari lalu.

Seperti diberitakan sebelumnya oleh Pikiran-Rakyat.com pria kelahiran Tapanuli Tengah ini pun telah menerbitkan surat permohonan maafnya terkait pidatonya yang sempat membuat kontroversi tersebut.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat