kievskiy.org

Tahun Baru Imlek 2571, Ini Filosofi Tahun Tikus Logam Menurut Penanggalan Tiongkok

IMLEK 2020 ini merupakan tahun tikus logam.*
IMLEK 2020 ini merupakan tahun tikus logam.* /Instagram @rumbiaresortvilla

PIKIRAN RAKYAT - Menurut penanggalan Tiongkok Tahun Baru Imlek 2571 memasuki tahun Tikus Logam dan dinyatakan sebagai tahun yang penuh keterampilan bagi umat manusia untuk mendapatkan berkah.

Humas Yayasan Klenteng Eng An Kiong Malang Bonsu Anton Triyono mengatakan bahwa pada tahun Tikus Logam ini, filosofi yang dikedepankan adalah perlunya keterampilan dan keuletan seseorang agar dalam hidupnya bisa mendapatkan keberkahan.

"Hewan tikus adalah hewan yang terampil, seperti di Indonesia, merupakan negara agraris, jika bertani dengan terampil, maka akan mendapatkan hasil dengan baik, filosofinya seperti itu," kata Anton, di Klenteng Eng An Kiong, Kota Malang, Jawa Timur, Sabtu 25 Januari 2020 dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara.

Baca Juga: Ramalan Shio Babi di Tahun Baru Imlek 2020, Peluang Kariermu akan Berlimpah

Bonsu Anton juga menuturkan bahwa setiap manusia dituntut agar bisa terampil dalam menjalani kehidupan.

Pasalnya dengan keterampilan maka manusia itu akan mendapatkan keberkahan yang cukup, seperti petani yang terampil maka hasil panen yang didapatkan juga akan baik.

"Jika bekerja tidak terampil dan baik, maka juga tidak akan bisa mendapatkan panen yang baik," kata Bonsu Anton.

Baca Juga: 5 Tim di Eropa yang Berhasil Menjuarai Liga Tanpa Menelan Satu pun Kekalahan

Pada perayaan Tahun Baru Imlek 2571 di Klenteng Eng An Kiong, Kota Malang, ribuan masyarakat Tionghoa dari wilayah Malang Raya melakukan sembahyang dan menggelar ritual bakar dupa untuk para dewa.

Masyarakat Malang Raya mulai berdatangan kurang lebih pada pukul 11.00 WIB. Sebagian besar datang bersama keluarga, kemudian mereka berdoa untuk meminta keberkahan pada tahun Tikus Logam tersebut.

Sebelum perayaan Tahun Baru Imlek yang jatuh pada Sabtu, 25 Januari 2020 itu, Klenteng Eng An Kiong juga melakukan berbagai persiapan seperti membersihkan klenteng, termasuk patung dewa yang ada di dalamnya.

Hal tersebut dilakukan supaya kedepannya, para dewa tersebut bisa terus memberikan bimbingan terhadap umatnya.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat