kievskiy.org

Muhadjir Effendy Meninjau WNI yang Dievakuasi dari Wuhan di Pulau Natuna

PETUGAS medis menyemprotkan cairan disinfektan pada Warga Negara Indonesia (WNI) dari Wuhan, China setibanya tiba di Pangkalan Udara Raden Sajad, Natuna, Kepulauan Riau, Minggu, 2 Februari 2020.*
PETUGAS medis menyemprotkan cairan disinfektan pada Warga Negara Indonesia (WNI) dari Wuhan, China setibanya tiba di Pangkalan Udara Raden Sajad, Natuna, Kepulauan Riau, Minggu, 2 Februari 2020.* /ANTARA

PIKIRAN RAKYAT –  Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy meninjau tempat karantina Warga Negara Indonesia (WNI) dari Wuhan, Tiongkok.

Lokasi karantina di Pulau Natuna, Kepulauan Riau, dikunjungi Muhadjir Effendy, bersama Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo, dan Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kesehatan Kemenko PMK Agus Suprapto.

Muhadjir mengatakan Pulau Natuna, Kepulauan Riau, dipilih sebagai lokasi evakuasi dengan berbagai persiapan yang telah dilakukan.

Baca Juga: Ada Kekhawatiran Paket dari Tiongkok Bisa Tularkan Virus Corona, Pakar Beri Penjelasan

Mulai dari ketersediaan kamar tidur beserta fasilitas pendukung seperti air conditioner (AC), televisi, hingga alat perlengkapan mandi pribadi.

"Ini adalah salah satu tenda di Hanggar Lanud Raden Sadjad Natuna, Kepulauan Riau, yang nanti akan dijadikan tempat untuk menampung, mengevakuasi WNI saudara-saudara kita dari Wuhan, Cina. Saya sudah coba, ini (tempat tidurnya) lumayan empuk, nyaman, kemudian disediakan AC juga supaya mereka tidak kepanasan dan mereka juga bisa menonton TV," kata Menko PMK saat meninjau persiapan lokasi.

Berdasarkan keterangan BNPB, proses evakuasi telah dilakukan sejak Sabtu, 1 Februari 2020, dengan menerbangkan pesawat komersil berbadan lebar untuk menjemput 245 WNI terkait virus Corona.

Baca Juga: Cegah Banjir Bandang Terulang, Gurandil di Kabupaten Bogor Terus Ditutup

Pesawat jenis Airbus A330-300 dengan kapasitas kurang lebih 400 orang itu juga membawa tim khusus dari pihak maskapai, tim kesehatan dari Kementerian Kesehatan dan tim lain dari leading sector kementerian atau lembaga terkait.

Pesawat tersebut diberangkatkan dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta menuju Bandara Internasional Tianhe Wuhan, Tiongkok.

Muhadjir menegaskan bahwa WNI yang dievakuasi adalah mahasiswa yang dalam kondisi sehat. Oleh karena itu, masyarakat baik yang berada di Natuna maupun seluruh Indonesia, tidak perlu khawatir terhadap kemungkinan terpapar virus corona jenis baru atau Novel Coronavirus (2019-nCOV).

Baca Juga: 5 Mitos dan Fakta Tentang Penyakit Diabetes

Perlu saya sampaikan sekali lagi bahwa yang akan datang untuk dievakuasi ini dalam keadaan sehat walafiat. Kalau mereka yang tidak sehat atau yang sedang tidak sehat atau yang kurang sehat tidak boleh dievakuasi. Ia harus menjalani perawatan, pengobatan sampai sembuh baru nanti boleh dievakuasi, kata dia.

Selain itu, observasi yang akan dilakukan setelah proses evakuasi juga, katanya bukan merupakan sebuah karantina.

"Observe ini juga bukan karantina. Ini bukan tempat untuk mengasingkan, tapi untuk menjalani observasi selama dua minggu. Itu pun juga sesuai standar WHO," tutur Muhadjir.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat