kievskiy.org

Jokowi Ajak Emil Segera Rehabilitasi Lahan Gundul Jawa Barat Butuh 50 Juta Bibit Vetiver

PRESIDEN Joko Widodo (kedua kanan) menanam bibit akar wangi atau vetiver di lokasi terdampak banjir dan tanah longsor Sukajaya, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.*
PRESIDEN Joko Widodo (kedua kanan) menanam bibit akar wangi atau vetiver di lokasi terdampak banjir dan tanah longsor Sukajaya, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.* /ANTARA FOTO

PIKIRAN RAKYAT - Presiden Joko Widodo mengajak Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil untuk segera melakukan rehabilitasi lahan gundul dan rawan bencana longsor.

Pemerintah pusat akan membantu dengan menyediakan bibit tanaman berakar kuat dan lebat untuk ditanam di lokasi-lokasi yang ditentukan Kang Emil.

“Pak Gubernur Ridwan Kamil bilang ke saya, di Jabar butuh sekitar 50 juta bibit vetiver, akar wangi yang serabutnya bisa menusuk ke tanah hingga 2 meter dalam 3 bulan. Saya siapkan separuh dari pusat, separuh lagi silakan buat sendiri. Jangan semuanya dari pusat. Harga pohon bibit itu murah, hanya Rp 2.000 per batang,” kata Jokowi saat membuka Rapat Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana, di Sentul, Kabupaten Bogor, Selasa 4 Februari 2020.

Baca Juga: Eventori, Platform Digital untuk Dunia Hiburan Indonesia

Permintaan Jokowi tersebut beralasan. Pasalnya, ucap dia, wilayah Jabar merupakan satu dari beberapa wilayah di Indonesia yang kerap dilanda bencana banjir dan longsor saat musim hujan tiba.

Menurut dia, upaya pencegahan tidak cukup dengan membangun infrastruktur fisik seperti embung dan tanggul penahan longsor, tetapi juga dengan melakukan penghijauan di lahan gundul.

“Ancaman dan kejadian bencana cenderung meningkat setiap tahun, akibat perubahan iklim yang memang dampak dari perbuatan manusia sendiri. Longsor setiap tahun terjadi, terutama di Jabar dan Jateng. Pembangunan infrastruktur itu penting, tetapi selama ekologinya tidak diperbaiki longsor akan terus terjadi,” ujar Jokowi.

Baca Juga: Tenaga Medis Dijangkiti Virus Corona, Sejumlah Rumah Sakit di Wuhan Disebut Tolak Pasien Terinfeksi

Ia menuturkan, sebagai negara yang berada di lingkarang gunung berapi, Indonesia akan selalu terancam bencana alam. Mulai dari longsor, banjir, gunung meletus hingga gemla bumi yang memicu gelombang tsunami.

Ia berharap, pemerintah daerah bersinergi dengan pemerintah pusat dalam upaya mencegah dampak yang lebih besar akibat bencana.

“Libatkan akademisi, praktisi, media massa, masyarakat dan pihak dunia usaha. Dengan kerja sama Pentahelix, kerugian sosial ekonomi, kerusakan infrastruktur, korban jiwa, kerusakan alam bisa dikurangi. Kalau dilihat dari pengalaman, sebetulnya banyak ancaman bencana yang rutin terulang, kelihatan sekali setiap kemarau pasti ada yang namanya kebakaran hutan dan lahan gambut. Hati hati dengan ini,” katanya. ***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat