PIKIRAN RAKYAT - Perusahaan eksportir masih berharap Tiongkok sebagai negara tujuan utama untuk ekspor manggis meskipun tengah dilanda wabah virus Corona. Keinginan Pemerintah Kabupaten Purwakarta untuk mengekspor manggis ke Timur Tengah dinilai kurang menarik.
Salah seorang eksportir buah manggis, Eko Febriansyah beralasan, kuota ekspor ke Tiongkok tidak dibatasi seperti negara lain.
"Tidak berimbang. Produksi kita melimpah dan negara selain Tiongkok hanya bisa menampung sangat sedikit hasil panen kita," katanya, Kamis 6 Februari 2020.
Menurut data pemerintah pusat yang dikutip oleh Eko, jumlah ekspor manggis ke Tiongkok selama Oktober-Desember 2019 mencapai lebih dari 20.590 ton. Jumlah tersebut dikirim sebanyak 2.499 kali ekspor.
Perbandingannya sangat jauh dengan negara peringkat kedua terbanyak yang diekspor manggis yakni Malaysia. Jumlah manggis yang diekspor ke sana hanya 4.032 ton dalam 364 kali pengiriman selama periode tersebut.
Sedangkan di peringkat ketiga ditempati Hongkong dengan jumlah ekspor 817,719 ton dalam 54 kali pengiriman. Adapun ke negara-negara Timur Tengah jumlahnya juah lebih sedikit.
Baca Juga: Cara Hilangkan Hidung Tersumbat untuk Bernapas Lebih Lancar dan Nyaman
Seperti halnya ke Uni Emirat Arab, ekspor manggis pada periode yang sama mencapai 568,362 ton dalam 730 kali pengiriman. Peringkat di antara negara Timur Tengah lainnya disusul Oman (72 ton), Arab Saudi (56 ton), Qatar (18 ton) dan Kuwait (15 ton).