kievskiy.org

Belasan Wisatawan Asing Termasuk Asal Tiongkok Ditolak Masuk Bali, Alberto: Cegah Masuknya Corona ke Indonesia

PETUGAS imigrasi melakukan pemeriksaan keimigrasian penumpang yang baru tiba di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali.*
PETUGAS imigrasi melakukan pemeriksaan keimigrasian penumpang yang baru tiba di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali.* /ANTARA

PIKIRAN RAKYAT - Cegah masuknya virus corona yang mematikan dari negara terpapar khususnya Tiongkok, Kantor Imigrasi Kelas 1 Khusus TPI Ngurah Rai, Bali lakukan penolakan terhadap sejumlah Warga Negara Asing (WNA).

WNA dari beberapa negara yang akan masuk ke wilayah Indonesia melalui Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, karena mereka tercatat memiliki riwayat perjalanan ke Tiongkok selama 14 hari terakhir akhirnya ditolak masuk Indonesia.

Baca Juga: Seorang Pelajar SMP Tewas Usai Berkelahi dengan Teman Sekelasnya, Begini Kronologinya

"Kemarin sampai pukul 19.38 WITA, kami telah melakukan penolakan terhadap 15 penumpang warga negara asing yang melakukan perjalanan ke Tiongkok dalam kurun waktu 14 hari terakhir," kata Kepala Seksi Pemeriksaan II TPI Ngurah Rai, Alberto Vincensio Gianny Lake, di Mangupura, Ibu Kota Kabupaten Badung, Provinsi Bali, Kamis 6 Februari 2020.

Ia menjelaskan sebanyak 15 WNA yang ditolak masuk tersebut adalah dua orang WNA asal Rusia, satu orang asal Rumania, empat WNA asal Brasil, tiga orang WNA asal Armenia, satu WNA asal Selandia Baru, satu orang dari Ukraina, satu WNA asal Inggris dan dua orang WNA asal negara Moroko.

Baca Juga: Seorang WNI di Singapura Terpapar Virus Corona, Jokowi: Ditangani Otoritas Setempat dan Didampingi KBRI

Selain 15 WNA tersebut, Alberto mengatakan, pihaknya juga telah melakukan penolakan terhadap dua orang warga negara Tiongkok yang akan memasuki wilayah Bali.

"Untuk warga negara Tiongkok sudah ada dua orang dan berdasarkan di sistem mereka berasal dari Tiongkok dalam kurun waktu kurang dari 14 hari terakhir. Mereka langsung dipulangkan pada hari yang sama," katanya.

Baca Juga: Perjuangan Akomodir Guru Honorer Dinilai Politis, IGI: Rekrutmen Serampangan, Tanpa Seleksi Kualitas Guru Bisa Rendah

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat