kievskiy.org

Pekerja Migran Indonesia di Hongkong Takut untuk Pulang dan Dikucilkan Masyarakat

ANTREAN buruh  migran indonesia di hongkong mereka antre di KJRI  untuk mendapatkan masker bantuan dari BUMN. Meski bantuan banyak namun  karena jumlah pekerja migran Indonesia mencapai 160 ribu maka masing masing hanya mendapatjan jatah 3 pieces.*
ANTREAN buruh migran indonesia di hongkong mereka antre di KJRI untuk mendapatkan masker bantuan dari BUMN. Meski bantuan banyak namun karena jumlah pekerja migran Indonesia mencapai 160 ribu maka masing masing hanya mendapatjan jatah 3 pieces.* /DOK. FORUM KOMUNITAS WARGA CILACAP DI HONGKONG

PIKIRAN RAKYAT - Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang bekerja di Hongkong takut pulang ke Indonesia, mereka khawatir akan dikucilkan oleh masyarakat, karena takut menularkan virus corona atau covid 19 yang saat ini juga mewabah di negara bagian Tiongkok tersebut.

Koordinator Forum Komunitas Warga Cilacap di Hongkong, Sri Martuti atau yang akrab disapa Judy mengungkapkan, sehingga banyak pekerja yang mendapat cuti urung kembali ke kampung halamannya. Mereka tetap bertahan di aperteman setelah pemerintah setempat menutup sekolah dan perkantoran karena teror virus corona.

"Banyak yang nangis dan takut untuk kembali ke tanah air karena di medsos muncul banyak informasi adanya penolakan kepulangan WNI yang bekerja di wilayah terdampak, penolakan karena mereka dikhawatirkan membawa virus corona ke Indonesia," kata Sri Murtati mengabarkan melalui wahtsApp Kamis 13 Februari 2020.

Baca Juga: 5 Tips Menjadi Lebih Positif di Tempat Kerja dalam Semua Aspek Kehidupan

Para migran juga khawatir jika pulang akan dikarantina, sebab waktu cuti mereka selama tujuh hari yang sangat berharga akhirnya hanya akan dihabiskan dalam pusat karantina untuk deteksi virus corona.

Padahal sampai sejauh ini PMI yang bekerja di Hongkong dalam kondisi sehat belum ada laporan WBI yang  tertular virus mematikan tersebut ditempat kerjasnya.

''Sebetulnya banyak yang ingin pulang terutama yang cuti, selain itu para migran tidak bisa pulang seenaknya karena terikat kontrak kerja," kata Sri Mrtati yang warga Kelurahan Sidanegara Kecamatan Cilacap Tengah tersebut.

Baca Juga: 4 Tips Tampil Keren dengan Kemeja Putih

Saat ini jumlah PMI yang bekerja di Hongkong menurut Judy berdasarkan data dari Konsul Tenaga Kerja jumlah PMI yang bekerja di Hongkong saat ini mencapai 25.000 orang sebanyak 5000 diantaranya berasal dari Jateng,

Sementara informasi dari proses karantina terhadap 238 Warga Negara Indonesia (WNI) dari Wuhan Tiongkok di Natuna terkait virus corona akan selesai pada Minggu 16 Februari 2020. Setelah itu, pemerintah akan memulangkan ratusan WNI itu ke kampung halaman masing-masing, termasuk Jawa Tengah.

Sementara Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyebutkan bahwa proses karantina terhadap 238 WNI dari Wuhan Tiongkok di Natuna terkait virus corona selesai pada Minggu 16 Februari 2020. Setelah itu, pemerintah akan memulangkan ratusan WNI itu ke kampung halaman masing-masing, termasuk Jawa Tengah.

Baca Juga: 4 Tips Cinta dari Pertengahan Abad, Salah Satunya Cara Move On dari Mantan

Warga Jateng yang mengikuti proses karantina di Natuna ada 9 orang.

"Mereka akan segera pulang ke rumah masing-masing, karena program inkubasinya sudah selesai. Mereka dinyatakan sehat dan pulang

"Sebenarnya mereka itu sudah pulang dari Tiongkok ke rumah masing-masing, namun singgah di Natuna," hal tersebut disampaikan Ganjar saat sosialisasi bantuan keuangan kepada sejumlah kepala desa di Boyolali, Rabu 12 Februari 2020.

Baca Juga: Cara Melepaskan Pikiran Negatif dalam 4 Langkah Sederhana

Meski dinyatakan sehat, namun Ganjar akan terus melakukan pemantauan kesehatan warganya itu secara intensif. Selain mereka yang usai menjalani karantina, empat mahasiswa yang sebelumnya pulang ke Jateng juga akan terus dipantau.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat