kievskiy.org

'Permainan Cantik' Sri Mulyani Bocor, Urusan Cukai Rokok Paksa Menkeu Susun Skenario Berisiko

Ilustrari kenaikan cukai rokok.
Ilustrari kenaikan cukai rokok. /Pixabay/Myriams-Fotos Pixabay

PIKIRAN RAKYAT - Cukai rokok jadi dilema panjang dalam 'rumah tangga' Kementerian Keuangan yang saat ini dinahkodai oleh Sri Mulyani.

Sebagai Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani tak menampik bila telinga kanan dan kirinya sudah tak asing dengan protes dari pihak yang terlibat dalam bisnis tersebut.

Ketika negara berupaya menaikkan cukai rokok, perdebatan klasik selalu muncul menyeret sejumlah kepentingan yang tak bisa terhindarkan.

"Jadi kalau kita ngomongin cukai, ada yang bilang rokok itu kebutuhan, ada yang mengatakan kalau kamu konsumsi rokok ada implikasi kesehatan," ucapnya.

Baca Juga: Jatah Anggaran Gaji dan Tunjangan Naik, DPRD Jakarta Dinilai Tak Memiliki Sense of Crisis

Dunia bisnis rokok memang menyerap banyak lapangan pekerjaan yang akhirnya menjadi tempat banyak keluarga menggantungkan harapan hidupnya.

"Industrinya, mereka bilang, rokok itu ada petaninya, cengkeh dan tembakau. Jadi ada komunitas petaninya, ada pekerjanya, apalagi yang rokok linting," kata Sri Mulyani.

Di sisi lain, sudah bukan rahasia lagi gulungan tembakau ini memiliki dampak negatif bagi pengguna aktif maupun pasif.

Oleh karena itu tak heran, Kementerian Kesehatan menyarankan agar cukai rokok dinaikkan setinggi-tingginya.

Baca Juga: Ashanty Ungkap Kronologi Positif Covid-19 usai Pulang Liburan dari Turki

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat