kievskiy.org

Larangan Ekspor Batu Bara Disebut Kebijakan Poco-poco, Ketakutan Pemerintah terhadap Oligarki Pemilik Tambang

Said Didu beranggap larangan ekspor batu bara merupakan kebijakan poco-poco dan sebut ketakukan pemerintah terhadap oligarki.
Said Didu beranggap larangan ekspor batu bara merupakan kebijakan poco-poco dan sebut ketakukan pemerintah terhadap oligarki. /Pixabay/stafichukanatoly Pixabay/stafichukanatoly

PIKIRAN RAKYAT - Kebijakan larangan ekspor batu bara yang sempat dibuat Pemerintah kini dianggap sebagai kebijakan 'Poco-poco'.

Hal itu adalah karena tidak lamanya 'usia' kebijakan tersebut, dan hanya mampu bertahan selama 10 hari.

"Saya menarik kesimpulan bahwa ini adalah kebijakan Poco-poco yang karena ketakutan kepada oligarki pemilik tambang, sehingga buka-tutup," kata Analis Kebijakan Publik, Said Didu.

Dia pun membeberkan alasan di balik 'julukan' untuk kebijakan yang hanya bertahan seumur jagung tersebut.

Baca Juga: Pertempuran Meletus di Cikarang, Puluhan Kendaraan Perang Brimob Diterjunkan

"Jadi pertama pada saat mengumumkan, dia (Presiden) ketakutan mengumumkan itu sehingga bikinlah pernyataan pencitraan seakan-akan menghukum semuanya. Padahal orang yang baik juga kena hukum tidak boleh ekspor kan," kata Said Didu.

Sedangkan yang kedua, dia mengatakan pencabutan larangan justru menunjukkan bahwa Pemerintah tidak bisa tegas melawan oligarki.

"Yang kedua, pada saat dibuka lagi, itu tanda menunjukkan bahwa memang tidak bisa tegas menghadapi oligarki, tidak bisa sama sekali," ucap Said Didu.

Baca Juga: Kondisi Tukul Arwana Pasca Pendarahan Otak Membaik, Lesti-Bilar Berencana Jenguk Sang Komedia

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat