kievskiy.org

Penelitian Rempah-rempah akan Dikembangkan, Budi : Sebagai Penangkal Virus Corona Jenis Baru (Covid-19)

Rempah-rempah memiliki anfaat untuk kesehatan tubuh.*
Rempah-rempah memiliki anfaat untuk kesehatan tubuh.* /Pixabay

PIKIRAN RAKYAT - Pakar Biologi Virus dari Universitas Gadjah Mada Profesor Budi Setiadi Daryono mendorong pemerintah menindaklanjuti penelitian formula empon-empon atau rempah-rempah, yang terdiri atas jahe, kunyit, temulawak, serta sereh sebagai penangkal virus corona jenis baru (Covid-19).

"Ini peluang besar bagi Bangsa Indonesia untuk meneliti lebih lanjut terkait kasiat 'cucurmin' yang umumnya terdapat pada empon-empon di Indonesia, untuk dibuktikan secara ilmiah sebagai antivirus," kata Budi di Fakultas Biologi UGM Yogyakarta, Selasa 3 Maret 2020.

Sebelumnya, kasiat rempah-rempah sebagai penangkal Covid-19 diteliti oleh profesor asal Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Prof Chairul Anwar Nidom.

Baca Juga: Belum Adanya Petunjuk Korban, Akses Jalan Santanamekar Kabupaten Tasikmalaya yang Tertimbun Longsor Dipulihkan

Chairul mengklaim curcumin yang terkandung di dalamnya berfungsi mencegah terjadinya badai sitokin di dalam paru.

"Curcumin kan memang ada di jahe, kunyit, temulawak, dan beberapa empon-empon lainnya yang ini sebenarnya surga bagi Indonesia," ucapnya.

Meski formulasi rempah-rempah itu mulanya diteliti Prof Chairul Anwar Nidom, saat wabah flu burung merebak pada 2008, menurut Budi, tidak menutup kemungkinan imun manusia yang diperkuat oleh curcumin juga mampu menangkal Covid-19.

Baca Juga: Berita Corona Terbaru, Dinkes Pangandaran Ungkap Kondisi Warganya yang Sempat Jadi Kru Kapal Westerdam

"Kami jarang menemukan teman-teman masuk angin atau flu pilek dengan 'wedangan' pakai jahe. Bagaimanapun saya percaya sekali jamu harus kita lestarikan dan lebih mudah dikonsumsi masyarakat kita," tuturnya.

Menurut dia, pemerintah perlu memberikan perhatian serius terhadap penelitian itu. Pasalnya, jika secara ilmiah terbukti mampu menangkal Covid-19, maka sebagai negara penghasil rempah-rempah, Indonesia akan memiliki kontribusi penting untuk mengekspor formula itu ke seluruh dunia, saat vaksin untuk virus itu belum ditemukan.

"Kalau semua orang membutuhkan obat untuk menyembuhkan ini, siapa tahu kalau dengan riset yang sungguh-sungguh saya kira ini kesempatan," katanya.

Baca Juga: Agar Berita yang Diserap Masyarakat Tak Simpang Siur, Netty: Pemerintah Harus Beri Informasi Reguler Soal Corona

Adanya dua WNI di Indonesia yang dinyatakan positif Covid-19 perlu menjadi kewaspadaan bersama. Meski demikian, kata dia, tidak perlu panik berlebihan hingga memborong masker secara besar-besaran.

Menurut dia, panik dan was-was akan membuat masyarakat stres. Dengan kondisi psikologi yang terganggu, justru memengaruhi kesehatan dan daya tahan tubuh lemah untuk menangkal virus itu.

Baca Juga: Jangan Panik, Stres terhadap Isu Penyebaran Virus Corona Malah Memicu Daya Tahan Tubuh Turun dan Mudah Sakit

"Jadi ini penting, percayalah sama pemerintah dan ahli. Saya yakin langkah-langkahnya sudah cukup baik," ujarnya.

Selain perlu mengonsumsi rempah-rempah, menurut dia, yang perlu dilakukan masyarakat saat ini adalah menjaga pola hidup bersih dan sehat serta menghindari berada dalam keramaian yang dapat memicu kontak fisik. "Dengan badan yang sehat maka tingkat imunitas menjadi naik," tuturnya. ***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat