kievskiy.org

Arteria Dahlan Kritik Kajati Berbahasa Sunda, Budi Dalton: Kenapa Mesti Dikritik? Bahasa Lain Tidak

Budi Dalton dan koleksi kujangnya. Budayawan Sunda Budi Dalton buka suara terkait kritik anggota Komisi III DPR Fraksi PDIP Arteria Dahlan ihwal Kajati berbahasa Sunda.
Budi Dalton dan koleksi kujangnya. Budayawan Sunda Budi Dalton buka suara terkait kritik anggota Komisi III DPR Fraksi PDIP Arteria Dahlan ihwal Kajati berbahasa Sunda. /Pikiran Rakyat/Arif Hidayah

PIKIRAN RAKYAT - Budayawan Sunda sekaligus musisi serba bisa Budi Setiawan Garda Pandawa atau biasa disebut Budi Dalton buka suara terkait dengan pernyataan anggota Komisi III DPR Fraksi PDIP Arteria Dahlan.

Budi Dalton membalas pernyataan anggota Komisi III DPR Fraksi PDIP itu, dia menyayangkan pernyataan Arteria Dahlan yang meminta Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) yang berbahasa Sunda saat melaksanakan rapat kerja dipecat.

Budayawan Sunda tersebut menyayangkan sikap Arteria Dahlan yang menurutnya telah rasis.

Kata Budi Dalton, percuma rakyat bertoleransi serta kampanye persatuan bila wakil rakyatnya rasis.

Baca Juga: Ibu Kota Negara akan Pindah ke Kalimantan Timur, LaNyalla: Jakarta Harus Memilih Mau Jadi Seperti Apa

“Hei, percuma euy rakyat menggembar-gemborkan toleransi, lalu persatuan. Wakil rakyatna ge rasis kitu (wakil rakyatnya juga rasis seperti itu). Lagi pula di dalam sebuah rapat tuh, juga banyak yang memakai istilah dalam bahasa Inggris atau bahasa daerah yang lainnya,” kata dia menerangkan, seperti dikutip dari unggahan Instagram @artgram.

Tak hanya itu, akademisi tersebut yakin bahwa, dalam rapat kerja itu tak seluruhnya menggunakan bahasa Sunda.

Namun dia menyayangkan saat bahasa Sunda digunakan, dikritik sedangkan bahasa yang lain tidak.

“Tentunya tidak seluruhnya rapat itu berbahasa Sunda saya yakin. Tapi saat idiom Sunda ini muncul kenapa mesti dikritik? Kalau yang berbahasa lain tidak!” tuturnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat