PIKIRAN RAKYAT - Pembangunan ibu kota negara (IKN) Indonesia yang dilakukan di Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur, disebut bisa diklaim oleh China.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) merupakan penggagas dari pembangunan IKN yang dikabarkan akan menggantikan status Jakarta sebagai ibu kota Indonesia.
Namun, pembangunan tersebut menemui jalan yang tidak mulus dengan pengamatan-pengataman sejumlah ahli dan kontra dari berbagai pihak.
Meskipun demikian, Jokowi tetap meneruskan proyek pembangunan IKN yang diprotes oleh berbagai pihak dan pengamat, salah satunya yaitu mengenai biaya pembangunannya.
Pasalnya, dalam pembiayaan tersebut, ucapan yang dilontarkan oleh pemerintah tidak sesuai dengan pernyataan final.
Sebelumnya, pemerintah berujar jika tidak akan mengganggu APBN dalam pembangunan tersebut, tetapi pada akhirnya sebesar 53,5 persen biaya diambil dari uang negara. Sementara itu, sisanya berasal dari kerja sama pemerintah dan badan usaha, serta swasta dan BUMN.
Dilansir Pikiran-Rakyat.com dari YouTube Rocky Gerung Official, pengamat politik tersebut menyebutkan jika hasil akhir pembangunan IKN yang disebut Nusantara itu bisa diklaim China.
Baca Juga: Jokowi Bangun IKN Jelang Akhir Jabatan, Ladang Jebakan Untuk Presiden Baru