kievskiy.org

Arteria Dahlan Akhirnya Meminta Maaf ke Masyarakat Sunda, Siap Terima Sanksi dari PDIP

Anggota DPR RI dari Fraksi PDI-Perjuangan, Arteria Dahlan (kiri), berbincang dengan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto (kanan),  Kamis, 19 Januari 2022
Anggota DPR RI dari Fraksi PDI-Perjuangan, Arteria Dahlan (kiri), berbincang dengan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto (kanan), Kamis, 19 Januari 2022 /dok. PDIP


PIKIRAN RAKYAT - Anggota DPR Arteria Dahlan menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Jawa Barat khususnya Suku Sunda usai pernyataan kontroversialnya yang meminta Jaksa Agung memecat oknum Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) berbahasa Sunda di rapat.

"Saya dengan sungguh-sungguh menyatakan permohonan maaf kepada masyarakat Jawa Barat, khususnya masyarakat Sunda atas pernyataan saya beberapa waktu lalu," ujar Arteria Dahlan usai memberikan klarifikasi kepada DPP Partai PDIP, Kamis, 20 Januari 2022, di Kantor DPP PDI Perjuangan, dikutip dari laman resmi PDIP.

Klarifikasi dan permintaan maaf Arteria disampaikannya saat diterima oleh Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, dan Ketua DPP PDI Perjuangan, Komarudin Watubun.

Baca Juga: Gara-gara Mewarisi 'Penyakit' Krisdayanti, Aurel Hermansyah Terancam Lahiran Caesar, Kenapa?

Arteria Dahlan pun mengaku siap menerima sanksi dari Partai PDIP dan bisa belajar dari persoalan tersebut.

"Saya menyerahkan sepenuhnya kepada DPP Partai. Sebagai Kader Partai saya siap menerima sanksi yang diberikan Partai. Saya belajar dari persoalan ini, dan terima kasih atas seluruh kritik yang diberikan ke saya, pastinya akan menjadi masukan bagi saya untuk berbuat lebih baik lagi," kata Arteria dengan nada penyesalan.

Arteria berjanji akan lebih efektif dalam berkomunikasi ke depannya.

Arteria mengatakan akan fokus dalam memperjuangkan keadilan seperti memerangi mafia narkoba, BBM dan berbagai upaya hukum lain.

Baca Juga: Anak Sapi di India Lahir dengan 3 Mata dan 4 Hidung, Penduduk Percayai sebagai Inkarnasi Dewa

"Saya sendiri akan lebih fokus didalam memerjuangkan keadilan bagi masyarakat, khususnya di dalam memerangi mafia narkoba, mafia tanah, mafia tambang, mafia pupuk, mafia pelabuhan/bandara/laut, mafia pangan dan BBM, dan berbagai upaya penegakkan hukum lainnya," kata dia.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat