kievskiy.org

Lima Hari Kirim Sampel Tes Covid-19 Belum Dijawab Kemenkes, Gubernur Sulsel: Membuat Masyarakat Stres

ILUSTRASI virus corona.*
ILUSTRASI virus corona.* /PIXABAY

PIKIRAN RAKYAT – Gubernur Sulsel Prof HM Nurdin Abdullah mennyatakan sentralisasi pengecekan kandungan virus corona dalam tubuh warganya, yang memakan waktu lama, bisa membuat stres.

Seperti yang ia alami. Kata dia, sudah lima hari ia menanti hasil tes Covid-19 dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengenai sampel yang dikirim.

Oleh karena tidak juga ada jawaban, Nurdin pun akan membenahi laboratorium, dan siap mengadakan alat tes virus corona sendiri di sana.

 Baca Juga: Meski Fatwa MUI saat Wabah Virus Corona sudah Diterbitkan, DKM di Kab. Bandung Tak Wajib Meniadakan Salat Berjamaah dan Salat Jumat

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan, demikian dilansir Antara, akan menempatkan perangkat tes di di RS Pendidikan Unhas dan RSUP Wahidin Sudirohusodo.

Beruntungnya, alat itu juga bisa dipakai untuk warga Indonesia timur lainnya, sehingga pemerintah daerah tidak perlu lagi mengirim sampel ke Jakarta.

"Kita sudah siap untuk pengecekan. Pemprov akan segera melakukan pembenahan laboratorium, kita menambah peralatan-peralatan yang belum cukup. Sekarang tinggal menunggu legitimasi atau izin dari Kementerian Kesehatan," kata Nurdin.

Baca Juga: Peniadaan Salat Jumat dan Salat Wajib Berjemaah di Masjid Raya Jawa Barat Alun-alun Bandung Dinilai Tergesa-gesa

Nurdin Abdullah menjelaskan, pihaknya menginstruksikan pengadaan alat untuk pemeriksaan sampel darah pasien dalam pengawasan virus corona itu.

Soalnya diakui Nurdin, terlalu lamban jika harus menunggu berhari-hari hanya untuk memeriksa sampel darah.

"Coba bayangin, ada empat sampel kita kirim, sudah hari kelima belum ada jawaban. Ini kan membuat masyarakat kita jadi stres. Nah kalau kita bisa mengecek sendiri, itu hitungan menit aja selesai," jelasnya.

Baca Juga: Tak Hanya Pusat Perbelanjaan dan Perkantoran, Pasar Tradisional Juga Tak Luput dari Cairan Disinfektan

Ia juga sudah menginstruksikan Kepala Dinas Kesehatan Sulsel segera menghadap ke Menteri Kesehatan, untuk membicarakan mengenai izin alat tersebut. Apalagi, Sulsel ini adalah representasi dari Indonesia bagian timur.

"Saya udah minta Dinas Kesehatan segera menghadap Menkes supaya kita ditetapkan sebagai pemilik laboratorium yang bisa mendeteksi (Sampel Covid-19)," ujarnya.

Menurutnya, RSUP Wahidin Sudirohusodo Makassar dan RS Pendidikan Unhas memiliki tenaga kesehatan yang sudah teruji untuk mengelola alat uji sampel tersebut.

"Itu orang-orang sudah teruji semua. Kita cuma belum ada legitimasi dari Kementerian Kesehatan," ujarnya.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat