PIKIRAN RAKYAT – Seorang pasien RSUD Margono Soekarjo (RSMS) Purwokerto, Jawa Tengah, yang dinyatakan positif Covid-19, sempat bepergian di Solo dan Ungaran sepekan sebelum sakit.
Padahal saat itu sekitar pada 13 Maret Pemerintah Kota (Pemkot) Surakarta menyatakan, kejadian luar biasa (KLB) terhadap corona setelah satu pasien positif Covid-19 pertama meninggal dunia.
Sekolah diliburkan termasuk penutupan akses lokasi wisata di kota tersebut.
Baca Juga: Kim Jeffrey dan Kepercayaan Pelatih Persib, Ternyata Ini yang Diharapkan Adik Ipar Irfan Bachdim
Bupati Banyumas Achmad Husein menyebutkan hasil tracing Gugus Tugas Covid-19 Banyumas terhadap pasien positif corona, sepekan lalu, pasien berjenis kelamin laki-laki sempat bepergian dan menginap di Solo saat itu Solo sudah KLB corona.
"Seminggu sebelum datang ke RSMS, yang bersangkutan baru bepergian ke Solo dan menginap di Solo, dan dilanjutkan outbound di Ungaran. Kemungkinan besar tertular di Solo," kata Husein melalui video yang dikirim kepada wartawan Husein, Minggu, 22 Maret 2020.
"Pasien datang atas inisiatif sendiri ke RSMS pasien dia ber-KTP dan tinggal di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, dan merupakan pekerja swasta di Kabupaten Banjarnegara."
Baca Juga: Kasus Baru Covid-19 di Tiongkok Dibawa Warga Amerika Serikat dan Eropa
Tim Husein menjelaskan, Gugus Tugas Covid-19 Banyumas juga sedang melakukan tracing terhadap orang orang yan pernah kontak denganya, termasuk istri, keluarga, dan teman.
Petugas terus melakukan penelusuran ke mana saja pasien antara tanggal 11 sampai 14 Maret atau sebelum masuk rumah sakit.
Orang yang kontak dengan pasien tersebut akan dijadikan orang dalam pemantauan (ODP) atau PDP, tergantung kondisi masing-masing.
Baca Juga: Petugas Medisnya Hanya Dibekali Masker Tipis dan Celemek Plastik Saat Hadapi Pasien COVID-19, Dokter di Inggris Sebut Kementerian Kesehatan Tidak Siap
"Warga yang pernah kontak dengan pasien diminta untuk aktif untuk melapor. Kalau ada gejala akan dijadikan PDP dan diisolasi, kalau tidak ada gejala isolasi mandiri. Selain itu, lingkungan sekitar rumah pasien akan didisinfektan," terang Bupati.
Mesk demikian kondisi pasien baik, tidak demam, keluhannya hanya merasa sesak napas, data klinis cenderung membaik.
Mengenai warga Karangnangka, Kecamatan Kedungbanteng yang meninggal di Jakarta dan jenazaahnya dibawa pulang ke desa Menurut Bupati dipastikan meninggal karena corona.
Baca Juga: Bobotoh Lebih Pilih Jersey Persib Bajakan, Ini Penyebabnya Kata Ahli Ekonomi Unpas
Kepastian itu baru diterima Sabtu malam kemarin. Dengan begitu, hingga Minggu 23 Maret sudah dua warga Banyumas yang positif corona.
“Warga Karangnangka meninggal di RS Cirakas Jakarta dan dimakamkan di Kedungbanteng. Sebanyak lima jiwa keluarga pasien sudah diisolasi serta lingkungan disterilisasi," jelasnya.***