kievskiy.org

Panic Buying! Tersiar Kabar 26 Pasar Tradisional se-Kabupaten Banyumas Ditutup, Cek Faktanya

PASAR tradisional di Purwokerto.*
PASAR tradisional di Purwokerto.* /EVIYANTI/PR

PIKIRAN RAKYAT - Pesan berantai menyesatkan melalui grup-grup WhatApps mengenai penutupan pasar tradional se-Kabupaten Banyumas Jawa Tengah selama tiga hari tengah beredar.

Pesan hoaks tersebut membuat ibu rumah tangga panik. Pasar tradisional yang tadinya sepi karena ada libur panjang mendadak ramai terjadi aksi borong akibat panic buying.

Baca Juga: Banjir dan Longsor Timpa Tiga Desa di Cianjur, Delapan Keluarga Terisolasi

Pedagang tukang sayur keliling juga menjadi sasaran kepanikan ibu rumah tangga. Pesan berantai yang beredar sejak pagi mendorong warga untuk melakukan aksi borong.

Seperti yang dilakukan ibu rumah tangga bernama Evi Lauris (35) warga Tanjung Elok Purwokerto Selatan setelah membaca pesan berantai melalui WA segera mandatangi pasar manis.

Baca Juga: Tampak Lengang, Samsat Mulai Terapkan Social Distancing karena Wabah COVID-19

Membeli kebutuhan untuk stok selama seminggu "Setelah membaca pesan dari teman saya langsung ke pasar.

Dipasar juga sudah banyak pembeli, saya jadi panik dan ikut membeli untuk keperluan 1 minggu, habis antara Rp 300- p 400 ribu padahal biasanya rata rata hanya Rp 50 ribu," terangnya.

Tidak hanya dia sejumlah rekan satu grup WA yang beranggotakan 30 orang juga ikut melakukan aksi borong.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat