kievskiy.org

Ibu Kota Baru Dikepung Industri Besar, Faisal Basri: Oligarki Semua yang Punya

Presiden Jokowi berbincang dengan Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor saat meninjau lokasi baru ibu kota negara di Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, beberapa waktu lalu.
Presiden Jokowi berbincang dengan Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor saat meninjau lokasi baru ibu kota negara di Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, beberapa waktu lalu. /Antara/Akbar N Gumay

PIKIRAN RAKYAT - Ekonom senior Faisal Basri mengkritik pembangunan ibu kota negara (IKN) di Kalimantan Timur yang, menurutnya, sangat terasa mengedepankan pendekatan bisnis.

Menurut Faisal Basri, penetapan aturan bahwa ibu kota baru akan dipimpin oleh Kepala Otorita sudah menunjukkan bahwa pemerintah menerapkan pendekatan bisnis.

"Bentuk pemerintahannya (di ibu kota baru) tidak ada. Bukan Daerah Istimewa, bukan apa, tapi Otorita," kata Faisal Basri.

"Yang kita ketahui, Otorita itu bisnis. Ada Otorita Asahan, ada Otorita Batam, Otorita Jatiluhur. Jadi lebih pada bisnis," ucapnya mengimbuhkan.

Baca Juga: Momen Megawati Marah dan Ancam Pecat Kader PDIP yang Interupsi Pidato SBY

Faisal Basri juga menyoroti bagaimana ibu kota baru letaknya berada di tengah industri-industri besar.

"Ibu kota kita ini letaknya dikelilingi oleh industri sawit, industri batu bara. Mana ada ibu kota di tempat yang sekelilingnya bisnis-bisnis besar itu? Itu oligarki semua yang punya," kata Faisal Basri di acara Indonesia Lawyers Club yang tayang di kanal Youtube Indonesia Lawyers Club pada 21 Januari 2022.

Soal rencana pembangunan IKN menggunakan dana PEN juga menjadi sorotan Faisal Basri.

Baca Juga: Panglima Jenderal Andika Perkasa Perintahkan Pecat Prajurit TNI yang Pakai Senjata dalam Kekerasan

Faisal Basri mengatakan, jika dana PEN digunakan untuk membangun ibu kota baru, maka sama saja dengan mengorbankan kepentingan rakyat.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat