kievskiy.org

Pembangunan Ibu Kota Baru Habiskan Uang Rp500 Triliun, Dosen di Singapura Tersinggung Baca Naskah IKN

Ilustrasi tersinggung.
Ilustrasi tersinggung. /Pixabay/Alexandra_koch

PIKIRAN RAKYAT - Naskah akademik ibu kota negara (IKN) membuat profesor Sulfikar Amir dari Nanyang Technology University (NTU), Singapura mengaku tersinggung.

Pada 2019, Sulfikar Amir telah mendapatkan draft naskah akademik mengenai IKN.

Namun, pada saat itu ia belum tertarik dengan naskah akademik IKN yang diterima masih dalam bentuk draft.

Kemudian, pada saat ini, Sulfikar Amir kembali mendapatkan naskah akademik IKN dan berujar jika ia tersinggung dengan tulisan tersebut.

Baca Juga: Dorce Gamalama Berpesan jika 'Berpulang' Nanti: Mandikan Saya sebagai Perempuan

"Ketika membaca naskah akademik itu saya menjadi sangat tersinggung. Sebuah karya yang diklaim sebagai naskah akademik tetapi kualitasnya seperti selevel dengan anak S1 tingkat satu atau dua," kata Sulfikar Amir dikutip Pikiran-Rakyat.com dari YouTube Refly Harun.

Menurut Sulfikar Amir, naskah tersebut seharusnya ditulis lebih serius dengan pertimbangan akan menggelontorkan uang yang cukup banyak untuk merealisasikan kebijakan yang tertuang dalam naskah akademik IKN.

"Mestinya naskah yang berbiaya besar yaitu sekira Rp400-500 triliun, yang membutuhkan sumer daya yang luar biasa, seharusnya ditulis secara lebih serius. Harapan saya naskah tersebut seperti disertasi S3 yang memiliki kajian dengan literatur yang kaya, metodologi yang valid, regresi, dan ada alasan yang masuk akal dengan pertimbangan rasional," ujar Sulfikar.

Namun, Sulfikar dikecewakan saat menerima naskah akademik IKN yang jauh berbeda dari harapannya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat