kievskiy.org

Ratusan Pelajar Protes karena Sekolah Dijadikan Barak Brimob di Papua, Kapolda Buka Suara

Ilustrasi Brimob
Ilustrasi Brimob /ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha

PIKIRAN RAKYAT - Bupati Yahukimo Didimus Yahuli buka suara menanggapi protes ratusan pelajar di daerahnya yang tidak terima sekolah mereka dijadikan barak Brimob.

Sebelumnya, pada 20 Januari 2022, ratusan pelajar menggelar demonstrasi di Yahukimo, Papua.

Mereka menyuarakan protes karena aktivitas belajar mereka terganggu setelah sekolah mereka dijadikan markas Brimob.

Tiga sekolah yang dijadikan markas Brimob di Yahukimo adalah SMA Ninia, SMA Negeri 2, dan SMK Negeri 2.

Baca Juga: Pembangunan Ibu Kota Baru Habiskan Uang Rp500 Triliun, Dosen di Singapura Tersinggung Baca Naskah IKN

Didimus Yahuli menjelaskan, penggunaan ketiga sekolah sebagai markas Brimob sudah seizin pemerintah setempat.

"Penggunaan sekolah sebagai tempat penampungan hanya bersifat sementara sambil menunggu kesiapan GOR," kata Didimus pada Minggu, 23 Januari 2022.

Didimus menambahkan, aktivitas belajar di Yahukimo belum berjalan normal sehingga mengizinkan ketiga sekolah itu dijadikan barak sementara.

Baca Juga: Bak Mimpi Buruk, Anak Nia Ramadhani Histeris Minta Tidur Bersama Orang Tuanya: Nangis Parah

"Senin (24 Januari 2022) saya akan memantau apakah kegiatan belajar mengajar di tiga sekolah itu sudah berlangsung normal atau belum," sebut Didimus.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat