PIKIRAN RAKYAT - Lembaga Riset Telematika asal Bandung, Sharing Vision, memprediksi, jumlah kasus positif Covid-19 di Indonesia saat ini bisa mencapai lima kali lipat dari angka yang dirilis pemerintah.
Temuan tersebut berdasarkan simulasi model dinamika penyebaran virus dengan persamaan diferensi orde 30, nonlinier dengan umpan balik positif yang telah digunakan dalam memodelkan fenomena wabah Corona di Indonesia.
Simulasi dipimpin Tim Data Scientist Sharing Vision dipimpin Senior Data Scientist, Dr. Budi Sulistyo, bekerjasama Dosen STEI ITB Kelompok Keahlian
Baca Juga: Klub Papan Atas Liga Jerman Lakukan Aksi Solidaritas di Tengah Corona
Kendali dan Komputer, Dr. Dimitri Mahayana, mulai pekan pertama isolasi diri nasional, Senin 16 Maret 2020. Menurut Budi, salah satu asumsi dalam simulasi model tersebut adalah asumsi delay dalam pengumuman confirmed case.
"Delay diasumsikan sangat moderat yakni selama rata-rata tiga hari," katanya.
Delay adalah jeda waktu sejak saat dilakukannya tes terhadap seseorang, suspect, yang kemudian dinyatakan positif, hingga konfirmasi resmi pemerintah yang memasukkan orang tersebut ke dalam akumulasi total terjangkit. Semakin panjang delay aktual, menurut Budi, maka semakin besar gap confirmed case yang diumumkan dengan kondisi actual.
Baca Juga: BERITA BAIK, Jumlah Sembuh Kasus Virus Corona di Indonesia per Jumat, 27 Maret 2020 Capai 46 Orang
Berdasarkan hasil riset tersebut, pada 22 Maret 2020 saat jumlah kasus yang diunjmkan pemerintah mencapai 514 otang positif, maka jumlah kasus aktual mencapai 2.279 orang positif. Pada 23 Maret 2020 (579 confirmed/2.706 aktual), 24 Maret 2020 (686 confirmed/3.208 aktual), serta 25 Maret 2020 (790 confirmed/3.799 aktual), dst.