kievskiy.org

Virus Corona Bisa Masuk ke Desa-desa, Yanuar : Jika Imbauan Larangan Mudik Tak Efektif

ILUSTRASI pulang kampung. Ratusan warga Cipatujah Tasikmalaya malah mudik saat wabah virus corona merebak.*
ILUSTRASI pulang kampung. Ratusan warga Cipatujah Tasikmalaya malah mudik saat wabah virus corona merebak.* //ANTARA FOTO /ANTARA FOTO

PIKIRAN RAKYAT - Pola penularan dan penyebaran virus corona makin sulit diprediksi. Bahkan ada kekhawatiran terus meluas, bahkan virus ini bisa merasuk hingga ke desa-desa. Anggota Komisi II DPR RI dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa Yanuar Prihatin pun menilai perlunya peran perangkat desa.

Kepada Pikiran Rakyat.com Minggu 29 Maret 2020, Yanuar menyebut kekhawatiran virus ini masuk desa, karena momentum kejadiannya yang cukup dekat dengan Bulan Ramadan, yang mana ada kebiasaan masyarakat untuk pulang ke kampung halamannya. Namun imbauan pemerintah agar masyarakat menahan diri untuk tidak mudik jelang lebaran belum tentu efektif.

Baca Juga: KPK Lelang Melalui Daring Tiga Mobil Mewah Hasil Rampasan Eks Wali Kota Madiun

"Apa yang harus dilakukan? Perangkat desa harus disiapkan untuk menghadapi lonjakan arus mudik warga dari kota ke desa-desa. Kita tidak bisa membayangkan jika lonjakan ini terjadi sementara desa tidak mempersiapkan diri,” kata Yanuar.

Menurutnya, para perantau di berbagai kota saat ini sudah mulai memikirkan untuk pulang ke desa lebih awal. Hal ini dipicu oleh melambatnya kegiatan ekonomi di kota akibat mobilitas manusia yang dibatasi, pusat ekonomi dan perdagangan yang sepi dan transaksi yang terus menurun. Bagi sebagian warga desa, khususnya yang bekerja atau berusaha di sektor informal perkotaan, jelas situasi ini sangat memukulnya.

Baca Juga: Kerinduan Marcus Rashford pada Manchester United Usai Pulih Cedera Punggung dan Masa Isolasi

Eksodus warga kembali ke desa-desa tentu saja membawa kekhawatiran makin menyebarnya penularan virus corona. Pemerintah daerah bisa saja melakukan kontrol ketat untuk memasuki wilayahnya melalui check point di beberapa tempat. Namun langkah ini belum cukup, jika pemerintah desa tidak diberdayakan hadapi corona. Karena pada akhirnya para perantau ini tetap akan tinggal di desa-desa, berinteraksi bersama penduduk yang lainnya.

“Tidak ada pilihan, kepala desa dan seluruh perangkat dan para tokoh desa harus dibekali kemampuan menghadapi corona ini. Jangan abaikan kedudukan dan peran penting mereka,” kata dia.

Baca Juga: Sempat Diisolasi di Masjid, 39 Jemaah Tablig Ditangani RS Darurat Covid-19

Pemerintah pusat dan daerah harus memberikan pengetahuan, kecakapan dan berbagai hal lainnya yang dibutuhkan perangka desa untuk terlibat nyata dalam pencegahan wabah corona ini.

Dari mulai protokol pemeriksaan sebelum para perantau masuk kembali ke desanya, mekanisme pengawasan dan pelaporan terhadap mereka yang tercatat sebagai ODP (Orang dalam Pengawasan), penanganan terhadap warga yang kemudian diduga terinfeksi virus corona hingga kesiapan alat, sarana dan prasarana.

Baca Juga: Jenazah PDP Corona di Sulsel Mendapat Penolakan untuk Dimakamkan oleh Warga Sekitar

“Pemerintah desa juga harus dibekali dengan pengetahuan dan kemampuan sosialisasi seputar virus corona ini kepada masyarakat. Lebih dari itu, perangkat desa juga harus dipersiapkan menghadapi situasi pasca bencana corona ini,” kata Yanuar.

Menurutnya, Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Desa menjadi ujung tombak untuk urusan yang satu ini.  "Kementerian inilah yang bertanggungjawab untuk  mempersiapkan dan memberdayakan perangkat desa menghadapi wabah corona," ucap dia. ***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat