kievskiy.org

Orang Sunda Terlalu Lembut, Keterwakilan dalam Kepemimpinan Nasional Masih Rendah

Ilustrasi politik.
Ilustrasi politik. /Pixabay/René Schindler

PIKIRAN RAKYAT - Meskipun jumlah warga Jawa Barat banyak, keterwakilan warga Jawa Barat dalam jabatan kepemimpinan nasional masih rendah. Termasuk, belum ada orang Jawa Barat yang menjadi Presiden Indonesia.

Guru Besar Ilmu Politik Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Karim Suryadi mengatakan, untuk jabatan wakil presiden, baru satu orang Sunda yang menjabat posisi tersebut dari 10 wakil presiden yang pernah menjabat di Indonesia.

Pada posisi ketua MPR, juga baru satu orang yang merupakan orang Sunda dari 14 ketua MPR yang pernah menjabat di Indonesia.

Jumlah orang Sunda yang menjadi pahlawan nasional juga masih minim, baru 10 orang dari 159 pahlawan nasional.

Baca Juga: Paguyuban Pasundan: Jika Jokowi Pilih Ridwan Kamil Jadi Kepala IKN, Ambil!

Bahkan, upaya masyarakat Sunda untuk mengangkat Mochtar Kusumaatmadja menjadi pahlawan nasional menempuh perjalanan yang tidak mudah.

Menurut budayawan Sunda Uu Rukmana, orang Sunda yang menempati posisi kepemimpinan nasional, umumnya karena faktor upaya pribadi dalam membangun jaringan, bukan karena dorongan etnisnya.

Oleh karena itu, perlu ada kesamaan sikap dan persepsi antara orang Sunda untuk mendorong keterwakilan Sunda dalam kepemimpinan nasional. Kesamaan sikap dan persepsi ini tidak hanya sebatas unsur budaya, melainkan juga unsur politik.

"Hal yang pertama harus dilakukan adalah membangun dan memperkuat jaringan komunikasi di antara orang Sunda, paling tidak di antara para elitnya pada berbagai bidang kehidupan," kata Uu dalam diskusi "Mendorong Keterwakilan Sunda dalam Kepemimpinan Nasional" yang diselenggarakan Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia (ISKI) Jawa Barat bekerja sama dengan Pikiran Rakyat dan Majalah Mangle di Kantor Pikiran Rakyat, Kamis 27 Januari 2022.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat