kievskiy.org

Bhinneka Tunggal Ika Disebut Tergerus Istilah Radikalisme, Kekuasaan Presiden Bisa Pecah Belah Bangsa

Ilustrasi Pancasila.
Ilustrasi Pancasila. /Pixabay/ibnuamaru

PIKIRAN RAKYAT - Pengamat politik, Rocky Gerung menilai jika istilah Bhinneka Tunggal Ika yang menjadi semboyan bangsa Indonesia mulai tergerus dengan kata radikalisme.

Hal tersebut dilihat melalui isu SARA di Indonesia yang terus terjadi baik mengenai suku, ras, maupun agama.

Menurut Rocky Gerung, keakraban di Indonesia mulai hilang yang menandakan tergerusnya Bhinneka Tunggal Ika.

"Seolah-olah sekarang istilah Bhinneka Tunggal Ika mulai hilang, diganti dengan istilah radikalisme, fundamentalisme," kata Rocky Gerung dikutip Pikiran-Rakyat.com dari YouTube miliknya.

Baca Juga: Jusuf Kalla Ditanya Setuju atau Tidak Soal Pemindahan IKN: Jokowi Presiden yang Serius

Dikatakan lebih lanjut oleh Rocky Gerung, jika melihat pada masa lalu, istilah radikalisme bukan diberikan kepada kelompok agama tertentu, melainkan sebutan dari orang Belanda yang menjajah bangsa Indonesia kepada orang yang ingin merdeka.

Namun, saat ini ketika istilah radikalisme dipakai, Rocky Gerung menilai justru membuat keakraban berkurang dan ada pengintaian satu sama lain terhadap perbedaan yang dimiliki.

Baca Juga: Sri Mulyani Nyatakan Indonesia Kesulitan Keuangan pada 2023, Said Didu: Saya Maklum

"Jadi terus menerus mau kami ingatkan bahwa bangsa ini lebih besar daripada kekuasaan Presiden. Kekuasaan Presiden bisa memecah belah bangsa, tapi kalau bangsa ini paham bahwa dia hidup di dalam upaya menghasilkan masa depan, seluruh simbol-simbol kekuasaan yang berupaya untuk menghalangi persahabatan itu harus kita tinggalkan," ujar Rocky Gerung.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat