kievskiy.org

Pembangunan IKN Bisa Singkirkan Penduduk Asli Kalimantan

Hasil pradesain Istana Negara di Ibu Kota Negara (IKN) buatan pematung Nyoman Nuarta dipamerkan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Hasil pradesain Istana Negara di Ibu Kota Negara (IKN) buatan pematung Nyoman Nuarta dipamerkan Presiden Joko Widodo (Jokowi). /Instagram.com/@jokowi Instagram.com/@jokowi

PIKIRAN RAKYAT - Pemindahan ibu kota atau pembangunan ibu kota negara (IKN) di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur disebut-sebut tidak akan memakmurkan penduduk asli.

Hal tersebut berkaitan dengan perbandingan antara jumlah penduduk asli di PPU dan yang akan diboyong dari Jakarta untuk ditempatkan di Kalimantan.

Sekira lima juta orang yang bekerja di Jakarta untuk pemerintah pusat akan dipindah ke Kalimantan ketika IKN telah dibangun.

Jumlah tersebut tidak sebanding dengan total warga di PPU yang hanya 185.022 jiwa menurut data per Juni 2021.

Baca Juga: Banyak Pemuka Agama Komentari Wasiat Pemakaman Dorce, Tokoh NU: Tidak Ada yang Bisa Ikut Campur

Menurut pengamat politik, Rocky Gerung, ketika ada pernyataan yang menyatakan bahwa pembangunan IKN di Kalimantan Timur akan memakmurkan penduduk asli, hal tersebut dinilai hanya sebagai gula-gula.

"Ada lima juta orang dipindahkan dari Jawa ke PPU yang hanya dihuni 185.022 jiwa, pasti akan menimbulkan penindasan ekonomi. Tidak mungkin lima juta jiwa itu jadi minoritas sementara yang 100 ribu jadi mayoritas," kata Rocky Gerung dikutip Pikiran-Rakyat.com dari YouTube miliknya.

Melalui kalkulasi tersebut, Rocky Gerung berujar jika pemindahan ibu kota alih-alih menciptakan kemakmuran, justru akan terjadi disparitas.

"Jadi pasti akan terjadi disparitas lagi. Ini yang disebut tidak berbasis pada keadilan sosial," ujar Rocky Gerung.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat