PIKIRAN RAKYAT - Gunung Anak Krakatau yang meletus dua kali pada Jumat, 10 April 2020, pukul 21:55 WIB tinggi kolom abu teramati kurang lebih 200 m di atas puncak (±357 m di atas permukaan laut).
Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal ke arah utara. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 40 mm dan durasi 72 detik.
Beberapa menit kemudian letusan Gunung Anak Krakatau kedua terjadi tepatnya pada pukul 22:35 WIB tinggi kolom abu teramati ± 500 m di atas puncak (± 657 m di atas permukaan laut), seperti dikutip Pikiran-Rakyat.com dari data Kementerian ESDM.
Baca Juga: Pemkot Depok dan Tasikmalaya Terus Dapatkan Bantaun, Warga Tak Hanya Sumbangkan APD
Menurut warga di pesisir Lampung Selatan, dentuman meletusnya Anak Gunung Krakatau mengungsi ke lokasi lebih tinggi karena takut akan terjadinya tsunami.
Saat ini, Gunung Anak Krakatau berada pada tingkat aktivitas level II (Waspada).
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merekomendasikan masyarakat atau wisataawan untuk tidak mendekati kawah dalam radius dua kilometer dari kawah.
Baca Juga: Kontak dengan Pasien Positif Covid-19, Belasan Tenaga Medis Diisolasi
Erupsi Gunung Krakatau #Erupsi #GunungApi #Krakatau pic.twitter.com/1NMgx6SwSw— BNPB Indonesia (@BNPB_Indonesia) April 10, 2020
Baca Juga: Ganjar Pranowo: Perawat Tak Pernah Tolak Pasien, Kenapa Kita Tega Menolak Jenazah Mereka?