kievskiy.org

Habib Luthfi: Bangsa Indonesia Ternyata Bukan Keturunan Bangsa Penjajah

Habib Luthfi bin Yahya bersama Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil
Habib Luthfi bin Yahya bersama Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil /Instagram/@kapoldametrojaya

PIKIRAN RAKYAT - Generasi muda sebagai penerus bangsa harus diperkokoh dari susupan paham-paham atau ideologi yang memiliki daya rusak bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) RI, Habib Luthfi bin Yahya.

Habib Luthfi menyampaikan hal itu saat menjadi narasumber Silaturahmi dan Dialog Kebangsaan BNPT dengan Forkopimda, Tokoh Masyarakat, dan Tokoh Agama Dalam Rangka Pencegahan Paham Radikal Terorisme Provinsi Banten, di Pondok Pesantren Nurul Falah, Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Senin, 7 Februari 2022.

Paham yang dimaksud seperti intoleransi, radikalisme, dan terorisme yang harus dibentengi dengan nasionalisme dan kejayaan bangsa.

Baca Juga: Vladimir Putin: Anda Ingin Rusia Perang dengan Prancis? Kami Salah Satu Kekuatan Atom Termahsyur di Dunia

"Generasi muda harus tahu bagaimana pejuang meraih kemerdekaan, juga kiprah Wali Songo yang menyebarkan agama Islam dengan penuh toleransi tanpa harus menyakiti agama lain. Juga bagaimana dulu kerajaan-kerajaan besar lewat peninggalan-peninggalannya yang luar biasa," ujar Habib Luthfi dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa, 8 Februari 2022.

Habib Luthfi mengaku telah mempelajari makna kebinekaan dan toleransi di Indonesia.

Dari situ ia mengaku kagum dengan para pendahulu bangsa yang mampu menyatukan Indonesia dari Sabang sampai Merauke dalam bingkai NKRI.

Ia pun berkesimpulan bahwa setelah membolak-balik sejarah, bangsa Indonesia ternyata bukan keturunan bangsa penjajah, tetapi bangsa yang rasional, intelektual.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat