PIKIRAN RAKYAT- Dewan Perwakilan Cabang (DPC) Persatuan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Kota Serang merasa kecewa terhadap sistem pendafataran kartu prakerja.
Sebab, mereka menilai dalam prosesnya belum ramah disabilitas, misalnya bagi penyandang tuna netra tidak ada pilihan agar mereka bisa mendengar.
Ketua DPC PPDI Kota SerangTeguh Sulistyabadi mengatakan, banyak dari penyandang disabilitas di Kota Serang yang ikut dalam program pemerintah pusat tersebut. Namun, berbagai keluhan muncul dalam proses pendaftarannya.
"Mereka menilai bahwa pendaftaran kartu Prakerja secara daring tidak ramah disabilitas,” katanya, Minggu, 19 April 2020.
Baca Juga: Pasien Sembuh Terus Tumbuh Menjadi 686, Kasus Positif COVID-19 di Indonesia Masih Masif
Khususnya, bagi penyandang tuna netra, sebab, situs pendaftaran tersebut tidak dapat diakses oleh gawai yang menggunakan aplikasi "talk back", aplikasi khusus tunanetra.
“Sehingga mereka kesulitan dalam mengisi formulir yang ada. Selain itu, dalam profil Sisnaker juga tidak mencantumkan kategori ragam disabilitas. Sehingga, data penyandang disabilitas akan tercampur dengan pendaftar pada umumnya (non disabilitas),” ucapnya.
Dengan tercampurnya data penyandang disabilitas dengan pendaftar pada umumnya, ia mengaku hal itu tidak adil.
Baca Juga: Dari Partisipasi Rendah hingga Masa Akhir Jabatan, Ini Kata Pakar Soal Penundaan Pilkada
Sebab menurutnya, bila kartu Prakerja menggunakan sistem seleksi, maka penyandang disabilitas harus berkompetisi dengan penyandang disabilitas lainnya.