PIKIRAN RAKYAT - Raden Ajeng Kartini, seorang pahlawan nasional perempuan yang dikenal sebagai pionir penggerak emansipasi wanita pada masanya. Jiwa semangatnya sudah mendarah daging menjadi motivasi untuk setiap generasi wanita masa kini yang terus bertransformasi mengikuti perubahan zaman.
Di tengah pandemi virus corona di Indonesia, jiwa semangat Kartini memotivasi salah satu dokter spesialis paru di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Prof Dr. Margono Soekarjo Purwokerto, yakni dr. Moniqa.
Selama bekerja menjadi dokter spesialis paru tentunya pengalaman mengobati pasien positif virus corona akan menjadi sebuah penggalan cerita kehidupan yang akan akan selalu dikenang dalam ingatannya.
Baca Juga: Kenali 6 Langkah Efektif Hilangkan Pusing Berlebih yang Disebabkan oleh Vertigo
Dokter bernama lengkap dr. Wisuda Moniqa Silviyana, Sp.P. ini masih ingat menangani pasien yang dikonfirmasi positif virus corona yang mengalami perburukan dan sesak lalu dikabarkan meninggal dunia.
Padahal dirinya bersama tim penyakit infeksi emerging (PIE) RSUD Prof Dr. Margono Soekarjo telah melakukan segala upaya terbaik yang bisa dilakukan, mulai dari melakukan intubasi hingga memasang ventilator untuk alat bantu napas namun takdir berkata lain dan pasien tidak tertolong. Kenyataan itu membuatnya sedih.
Namun ternyata kesedihan belum selesai sampai di situ tidak berapa lama kemudian dia mendapatkan kabar bahwa jenazah sempat mendapatkan penolakan ketika akan dimakamkan padahal pemulasaraan telah dilakukan sesuai standar prosedur penanganan pasien COVID-19.
Baca Juga: Dua Striker Persib Garang dan Tajam, Zaenal Arief Sebut Ada Peran Bobotoh
Baginya, hari itu adalah hari yang kelabu yang tidak akan pernah ia lupakan, dan telah ia simpan dengan baik di ingatan agar nantinya akan dapat terus abadi menjadi gulungan kenangan.