kievskiy.org

Perubahan Peta Media Setelah Dihajar Pandemi

Ilustrasi jurnalis. Sebuah survei terbaru menyebut bahwa media di Afghanistan berada di ambang kehancuran yang menyebabkan 60 persen jurnalis menganggur.
Ilustrasi jurnalis. Sebuah survei terbaru menyebut bahwa media di Afghanistan berada di ambang kehancuran yang menyebabkan 60 persen jurnalis menganggur. /Pixabay/Engin Akyurt

PIKIRAN RAKYAT - Peta media massa di Indonesia mengalami beberapa perubahan cukup signifikan, menyusul tutupnya beberapa media setelah dihajar pandemi Covid-19 selama dua tahun terakhir.

Imogen Communication Institute (ICI) melakukan kajian atas lansekap media tahun 2022 selama dua tahun terakhir.

Managing Director Imogen Communication Institute Jojo S. Nugroho mengatakan, cepatnya gerakan dan perubahan dalam dunia media massa, terutama dengan adanya efek dari pandemi memotivasi timnya untuk melakukan riset pemetaan media ini.

Kajian juga dilakukan berkaitan dengan Hari Pers Nasional 2022 yang jatuh setiap tanggal 9 Februari.

Baca Juga: Media Asing Beritakan Kisah Tili si Penangkap Buaya Berkalung Ban di Palu Sulawesi Tengah

“Pers merupakan pilar keempat dalam demokrasi yang memiliki peran penting sebagai kanal informasi, terutama dalam era digital. Namun disrupsi teknologi dan pandemi menjadi badai besar bagi kelangsungan media massa. Setelah badai mereda, kondisi ini harus kita petakan kembali,” kata Jojo dalam keterangan persnya, Kamis 10 Februari 2022.

Menurut pria yang juga menjabat Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Public Relations Indonesia (APPRI) ini, dengan cepatnya pergerakan zaman dan teknologi, industri media bersifat sangat dinamis mengikuti perubahan, meski banyak juga yang kandas dihantam krisis.

Laporan lanskap media massa di Indonesia yang dilakukan oleh ICI meliputi cetak, online dan televisi dalam lingkup nasional dan lokal di 34 provinsi di Indonesia. Indonesia Media Landscape Report 2022 disajikan dalam 60 halaman dan bisa diakses melalui tautan di website Imogen PR.

Baca Juga: Covid-19 Melejit, KPK Ingatkan Kembali Potensi Maling Uang Rakyat Saat Pandemi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat