kievskiy.org

Ridwan Kamil: Momen Sejarah yang Tak Akan Terulang, IKN adalah Masa Depan

Desain Istana Negara di Ibu Kota Negara baru, Kalimantan Timur.
Desain Istana Negara di Ibu Kota Negara baru, Kalimantan Timur. /Instagram.com/@jokowi

PIKIRAN RAKYAT - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengusulkan agar Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan mengedepankan menjadi tempat yang layak untuk ditinggali. Jumlah luasan lahan diharapkan tidak terlalu luas.

“Membangun masa depan harus punya identitasnya. Sejarah arsitektur modern kurang lebih mereduksi banyak sekali kearifan-kearifan lokal yang tentunya harus kita carikan definisi-definisi barunya (di IKN),” katanya saat menjadi narasumber secara virtual dalam acara Paradigma Kota dan Arsitektur di Masa Depan, Arsitektur sebagai Artefak Peradaban dalam Perspektif Istana yang digelar Ikatan Arsitek Indonesia Nasional, Rabu 9 Februari 2022 malam.

Menurutnya lahan IKN dalam rencana pengembangannya nanti mencapai 250.000 hektar.

Jika IKN didesain sebagai kota yang nyaman ditinggali maka fungsi livability harus dimiliki.

Baca Juga: Antisipasi Ancaman Hibrida di IKN, BIN Minta Pemerintah Tajamkan Pertahanan dan Keamanan

Dikatakan Ridwan, paradigma membangun dalam skala besar masih terjadi dalam perencanaan IKN.

“Saya kira boros lahan menjadi sebuah kebiasaan di kita, kalau membangun skala besar itu cenderung suka luas-luasan,” katanya.

Dia mencontohkan luasan Washington DC yang hanya mencapai 17.000 hektar atau setara dengan luasan Kota Bandung.

Dengan luas IKN yang luar biasa tersebut, pihaknya khawatir masyarakat yang hendak mengakses istana negara mirip dengan memasuki kawasan industri.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat