PIKIRAN RAKYAT - Seorang pejabat Amerika Serikat pada, Kamis 23 April 2020 mengatakan bahwa virus corona tampaknya akan melemah lebih cepat ketika terpapar sinar matahari, suhu panas dan kelembapan.
Hal ini memberikan tanda potensial bahwa pandemi bisa menjadi kurang menular di bulan-bulan musim panas.
Peneliti pemerintah AS telah menentukan bahwa virus dapat bertahan di dalam ruangan dan dalam kondisi kering.
Baca Juga: Cek Fakta: Beredar Sejumlah Akun Pinjaman Online OJK di Instagram
Virus dapat kehilangan potensi menyebar ketika suhu dan kelembapan naik terutama ketika terkena sinar matahari.
"Virus ini mati paling cepat di hadapan sinar matahari langsung," ujar Pejabat Kepala Departemen sains dan Teknologi Keamanan Dalam Negeri, William Bryan, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari laman National Post.
Temuan itu dapat meningkatkan harapan bahwa virus corona akan meniru perilaku dari penyakit pernapasan lainnya seperti influenza yang biasanya kurang menular dalam cuaca hangat.
Baca Juga: Lee Kyung Young Sempat Terlibat Kasus Prostitusi, Serial The World of the Married Diboikot
Mendengar kabar hasil penelitian tersebut, Presiden Indonesia Joko Widodo pun memberikan tanggapan.