PIKIRAN RAKYAT - Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Mauladi meminta KPU dan Bawaslu merevisi usulan anggaran pilkada dan pemilu 2024 yang mencapai total Rp119 triliun. Viva menyebut usulan anggaran itu tidak masuk akal.
Viva mengatakan ide dasar pemilu serentak adalah efisiensi sehingga usulan anggaran tersebut tidak rasional.
"Tidak ada korelasi positif antara penyelenggaraan pemilu serentak dengan efisiensi. Bahkan semakin boros. Padahal ide dasar pemilu serentak adalah demi efisiensi. Tidak make sense, tidak rasional, di luar akal sehat,” kata Viva dalam keterangan tertulis, Rabu, 16 Februari 2022.
Baca Juga: Beberapa Hari Sebelum Dorce Gamalama Meninggal, Gus Miftah Ingin Menemuinya dan Sungkem
Menurutnya, ide dasar pemilu serentak untuk menekan ongkos soial, politik dan ekonomi. Selain itu juga untuk mengurangi beban anggaran pemerintah daerah.
Oleh sebab itu, kata Viva, PAN meminta penyelenggara dan pengawas Pemilu 2024 tersebut merevisi usulan anggaran. Ia juga berharap Pemilu 2024 terselenggara tetap dengan efisiensi.
"KPU dan Bawaslu merevisi usulan anggaran Pemilu dan Pilkada serentak 2024 secara rasional berbasis kinerja dan efisiensi demi untuk mewujudkan ide dasar penyelenggaraan secara serentak,” ujar Viva.
Setiap pemilu, kata dia, selalu terjadi kenaikan anggaran. Anggaran Pemilu 2019 sebesar Rp25,59 triliun. Hal itu naik 61 persen dari Pemilu 2014 sebesar Rp15,62 triliun.
Baca Juga: Jadi Dalih Pandemi, Faisal Basri Sebut Pemerintah Kerjanya Membiarkan Perbankan Nyedot Darah Rakyat
"KPU dan Bawaslu harus membuat langkah-langkah inovatif. Misalnya menekan ongkos logistik, melibatkan kekuatan civil society dalam proses penyelenggaraan dan pengawasan pemilu agar rendah biaya (low cost), serta pengendalian penggunaan anggaran agar tidak terjadi korupsi di lembaga penyelenggara pemilu dari pusat sampai daerah," ujarnya.