kievskiy.org

Novel Baswedan Blak-blakan Soal Penyiraman Air Keras: Backingnya Orang Itu-itu Aja

Novel Baswedan menjelaskan bahwa korupsi karena tes PCR adalah kejahatan yang luar biasa karena mengorbankan banyak masyarakat.
Novel Baswedan menjelaskan bahwa korupsi karena tes PCR adalah kejahatan yang luar biasa karena mengorbankan banyak masyarakat. /Tangkapan layar YouTube/Novel Baswedan Tangkapan layar YouTube/Novel Baswedan

PIKIRAN RAKYAT -  Mantan Penyidik Senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan akhirnya buka suara terkait tragedi penyiraman yang dialaminya.

Dia pun meyakini bahwa sosok yang menyiramkan air keras ke arah matanya tersebut berasal dari institusi yang saat ini menaunginya.
 
"Yang jelas saya meyakini itu oknum anggota Polri, tapi bukan yang disidangkan itu," kata Novel Baswedan, Kamis, 18 Februari 2022.
 
Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari kanal Youtube Akbar Faizal Uncensored, Jumat, 18 Februari 2022, iia pun mengatakan bahwa pelaku penyiraman yang mengakibatkan kerusakan pada matanya itu bukan hanya satu atau dua orang.
 
 
"Ini dilakukan bukan oleh satu, dua orang. Tapi sindikasi oleh suatu gerombolan, saya katakan gerombolan karena berbuatnya jahat," ujar Novel Baswedan.
 
Selain itu, dia juga meyakini bahwa proses penyidikan kasus yang dialaminya itu dilakukan secara manipulatif.
 
"Yang kedua, saya meyakini proses penyidikan yang dilakukan itu manipulatif karena banyak fakta-fakta yang diuji nggak nyambung. Dan sekarang saya mendengar ada beberapa dari YLBHI dan kawan-kawan akademisi, mereka melakukan eksaminasi terbuka, dan kita bisa lihat dari situ," tutur Novel Baswedan.
 
Hal itu disampaikannya, karena dia melihat penanganan kasus itu sangat tidak masuk akal dan tidak nyambung.
 
 
Tidak hanya itu, pria yang telah dilantik menjadi ASN Polri itu pun meyakini bahwa pelaku penyiraman berhubungan dengan perkara yang sedang ditanganinya.
 
"Dan saya yakin itu berhubungan dengan penanganan perkara yang saya tangani, saya sulit untuk menuduh salah satu karena bisa jadi mereka semua berkolaborasi. Kan sebetulnya backing-backing orangnya itu-itu aja kan, yang berani backing kan ya yang berani melanggar hukum itu," kata Novel Baswedan.
 
Mendengar penjelasan tersebut, Akbar Faizal pun mengeluh karena tidak ada jawaban yang spesifik dari mantan penyidik senior KPK itu.
 
"Iya, tapi ketika saya menuduh salah satu, yang pertama saya punya beban pembuktian. Yang kedua, ketika saya menyebut salah satu, ketika ternyata mereka kolaborasi, berarti kan saya menyenangkan pihak lain, dan ini nggak baik," tutur Novel Baswedan.
 
 
Meski begitu, dia meyakini bahwa para pelaku tersebut berhubungan dengan penanganan perkara yang ditanganinya.
 
"Tapi yang pasti itu berhubungan dengan penanganan perkara yang saya tangani, dan itu ada beberapa perkara besar yang saya tangani secara paralel," ujar Novel Baswedan.
 
Dia pun menekankan bahwa kejadian seperti itu seharusnya tidak dibiarkan lolos, karena bisa mengakibatkan adanya korban lain di kemudian hari.
 
"Kenapa saya perlu katakan ini juga? bagi saya hal begini tidak boleh dibawa ke ruang gelap karena perbuatan jahat seperti itu kalau kemudian berhasil lolos atau tidak diungkap, tidak ditempatkan pada pertanggungjawaban yang sebenarnya, maka kita sebenarnya sedang mendukung perbuatan itu dilakukan di kemudian hari dan terhadap korban anak bangsa yang lain, dan itu bahaya," ucap Novel Baswedan, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari kanal Youtube Akbar Faizal Uncensored, Jumat, 18 Februari 2022.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat