kievskiy.org

Pernyataan Mahfud MD di Akun Instagramnya Menuai Kritik dan Sorotan

 SEJUMLAH elemen masyarakat melakukan Kampanye Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan Penanganan Pencegahan Penyebaran Covid-19 di Alun-alun Ujung Berung, Kota Bandung, Senin (20/4/2020).  Kegiatan tersebut sebagai upaya memberikan panduan kepada masyarakat mengenai penerapan PSSB di Kota Bandung yang akan diberlakukan pada Rabu 22 April 2020.
SEJUMLAH elemen masyarakat melakukan Kampanye Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan Penanganan Pencegahan Penyebaran Covid-19 di Alun-alun Ujung Berung, Kota Bandung, Senin (20/4/2020). Kegiatan tersebut sebagai upaya memberikan panduan kepada masyarakat mengenai penerapan PSSB di Kota Bandung yang akan diberlakukan pada Rabu 22 April 2020. /ARMIN ABDUL JABBAR/PR ARMIN ABDUL JABBAR/PR

PIKIRAN RAKYAT - Menko Polhukam Mahfud MD mewacanakan untuk melakukan relaksasi atau pelonggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang ditetapkan pemerintah saat ini.

Hal ini dilakukan, menurut Mahfud MD sebagaimana dalam siaran langsung Instagram-nya,  2 Mei 2020 karena ada keluhan dari masyarakat yang sulit keluar, berbelanja, mencari nafkah dan sebagainya.

“Pembatasan membuat masyarakat stres,” kata Mahfud MD.

Baca Juga: Pemerintah Indonesia Diminta Tiru Program BLT SBY yang Diklaim Ampuh Tolong Rakyat

Pernyataan Mahfud MD ini mengundang sorotan dan kritikan dari sejumlah pihak, di antaranya dari anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani, yang juga Ketua Ketua Tim Covid-19 Fraksi PKS.

Menurut Netty, PSBB yang diwacanakan oleh pemerintah terburu-buru dan terkesan sembrono. Apalagi mengingat kasus Covid-19 secara nasional belum ada penurunan.

“Per 5 Mei masih ada penambahan 395 kasus positif," kata Netty, Selasa 5 Mei 2020.

Baca Juga: Miris, Modus Baru Pengedar Narkoba Bawa Keluarga Saat Bertransaksi untuk Kelabui Petugas

Justru menurut Netty, saat ini yang diperlukan adalah penerapan PSBB secara nasional bukannya malah pelonggaran. Apalagi dalam beberapa waktu terakhir, PSBB di beberapa wilayah memiliki dampak pada penurunan kasus Covid-19.

"Lihat kasus di Jakarta, setelah PSBB ada penurunan sejak awal bulan Mei lalu. Tapi lihat secara nasional, kasus Covid-19 terus meningkat, hari ini saja sudah mencapai 11 ribu lebih kasus terkonfirmasi positif," ucap dia.

Oleh karena itu, Netty meminta agar relaksasi PSBB dikaji secara matang dan mendalam. Menurutnya, jangan sampai karena alasan sulit keluar, kesehatan dan keselamatan masyarakat banyak dipertaruhkan.

Baca Juga: Resep Sahur Praktis Ramadhan 1441 H: Martabak Telur Kulit Pangsit

"Dengarkan pertimbangan dari kepala daerah karena mereka yang paling mengerti kondisi lapangan di wilayah masing-masing. Bukankah saat penerapan PSBB juga berangkat dari usulan daerah," ucap dia.

Netty pun mengajak masyarakat untuk tetap mematuhi aturan PSBB, menjaga kesehatan dan memanfaatkan waktu diam di rumah dengan kegiatan yang baik.

"Jadikan momentum di rumah untuk lebih mendekatkan diri pada keluarga, membangun hubungan yang lebih harmonis dengan kegiatan belajar dan beribadah bersama di Ramadhan ini. Insyaa Allah kita tidak akan stress," ujarnya.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat