kievskiy.org

17 Proposal Inovasi Penanganan Virus Corona, Kemenristek Gelontorkan Rp 2 Miliar

ILUSTRASI virus corona COVID-19.*
ILUSTRASI virus corona COVID-19.* /pixabay pixabay

PIKIRAN RAKYAT - Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional (Kemenristek/BRIN) serta Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) mengalokasikan anggaran kepada 17 proposal terkait inovasi penanganan virus corona.

Ketujuh belas proposal itu merupakan hasil penyaringan yang prosesnya dimulai sejak pertengahan April lalu.

Penyaringan proposal-proposal ide dan inovasi itu dibingkai dalam acara bertajuk Ideathon Indonesia 2020.

Baca Juga: Korsel Catat Sejarah, Hari ini Laga Perdana Kompetisi Usai Ditunda akibat Wabah COVID-19

Menristek/Kepala BRIN Bambang Brodjonegoro menyebutkan, anggaran disiapkan sesuai dengan kebutuhan dari setiap proposal inovasi yang terpilih. Artinya, setiap proposal memiliki kebutuhan anggaran yang berbeda-beda.

Namun secara garis besarnya, Bambang menyebutkan, anggaran Rp 2 miliar telah disiapkan untuk menyokong pengembangan inovasi dari ketujuhbelas proposal yang terseleksi itu.

"Kebutuhan dana itu intinya seusai dengan kebutuhan. Setiap pemenang sudah mengajukan kebutuhan untuk merealisasikan ide mereka. Kami siapkan anggaran Rp 2 miliar, itu lebih dari cukup untuk kebutuhan proposal yang masuk," tuturnya dalam konferensi pers, Jumat 8 Mei 2020.

Baca Juga: Ferdian Paleka dan Dua Temannya Dijerat Pasal UU ITE, Polda Jabar Beberkan Masa Hukumannya

Bambang mengatakan, pihaknya mengharapkan bila para pemenang tersebut bisa mewujudkan apa yang memang digagas dalam proposal tersebut. Pihaknya menargetkan 5 bulan setelah pengumuman pemenang, ide-ide yang tertuang di dalam proposal bisa direalisasikan.

"Kami harapkan bisa diwujudkan menjadi sesuatu yang lebih konkret, yang bisa dipakai oleh masyarakat," tuturnya.

Ketujuh belas proposal ide dan inovasi yang masuk tersebut beragam. Sebuah proposal menawarkan ide tentang kios cukur rambut portabel. Ini ditawarkan oleh Ade Sunardi dari Institut Teknologi dan Kesehatan Jakarta (ITKJ).

Baca Juga: VIDEO PERSIB: Detik-detik Erwin Ramdani Cetak Gol vs Arema FC, Ada Kesan dan Kecewa

Proposal lainnya tentang alat deteksi awal infeksi virus corona pada paru-paru secara otomatis berbasis kecerdasan buatan. Proposal ini diusulkan oleh Dimas Setyo Utomo dari PT Alfabbeta Solusi Nusantara.

Adapun untuk proposal lainnya yang memenangi kompetisi bisa dilihat lebih lengkap di laman www.ristekbrin.go.id.

Pada proses seleksi awalnya, terdapat 5.590 proposal yang masuk. Proposal itu kemudian diseleksi lagi menjadi 2.104. Proposal yang lolos seleksi tahap pertama kemudian diperiksa dari aspek ada-tidaknya duplikasi dan juga administrasi.

Baca Juga: Modus Mudik Terbaru, Gunakan Travel Gelap hingga Sembunyi di Toilet Bus

Dari pemeriksaan itu, proposal yang terseleksi mengerucut menjadi 54 proposal. Setiap proposal yang lolos seleksi pada tahap ini direview oleh dua orang. Komponen penilaiannya adalah tingkat inovasi, kreativitas, originalitas, dampak ekonomi dan sosial, kelayakan teknis dan potensi implementasi.

Bambang mengatakan, akomodasi riset dalam Ideathon ini merupakan bentuk menampung peluang inovasi yang ada di masyarakat. Pasalnya, sejak awal pandemi corona merebak, Kemenristek/BRIN telah membentuk konsorsium riset untuk penangggulangan virus corona.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat