PIKIRAN RAKYAT - Ajakan orang nomor 1 di Jawa Tengah agar semua orang
ngrogoh roso kamanungsan (membangkitkan rasa kemanusian) untuk membantu sesama, di tengah meningkatnya angka kemiskinan dan kelaparan dampak ari pandemi covid-19, telah menggugah hati pasangan lansia mbah Sumiati Sastro Kaelan (69) dan Setyabudi Sutanto, (72).
Pasangan manula warga asal Jl Sidorejo Dr Cipto Kota Semarang tersebut ikhlas menguras semua isi tabungan sebesar Rp 500.000.
Baca Juga: Kunjungi Kediaman Rano Karno, Raffi Ahmad Ingin Tukar Mobil Rp 12 Miliar dengan Oplet Si Doel
Tabungan yang diperoleh dari dari hasil sumbangan orang lain kepada Ganjar Pranowo Gubernur Jawa Tengah di Puri Gedeh, di rumah dinas Gubernur Jawa Tengah.
Senin pagi pasangan tersebut dengan membawa kardus cukup besar berisi masker 100 lembar mendatangi rumah dinas Gubernur. Dengan susah payah menapaki tangga.
Dengan semangat Sumiati dan suaminya akhirnya bisa bertemu dengan Ganjar.
Baca Juga: VIDEO Adu Gulgulan Persib: Freekick Kippersluis Tak Bisa Bedung Dukungan Bobotoh Pada Sosok Ini
Meski dalam kesehariannya pasangan tersebut hidup sederhana namun kepedulian sosialnya terhadap sesama membuat Ganjar trenyuh.
"Niki kulo mbeto masker (ini saya bawa masker). Niki duit sekedik monggo ditompo (ini uang sedikit silahkan diterima)," kata Sumiati saat bertemu Ganjar,
Selain itu, Sumiati juga memberikan surat pengantar serta buku hasil perjalanan spiritualnya. Buku itu diakuinya ditulis oleh salah seorang cendekia Undip Semarang dan berisi pesan moral untuk bangsa dan bernegara.
Baca Juga: Longgarkan Lockdown, Penyebaran COVID-19 di Jerman Kembali Pesat
"Alhamdulilah oleh duit aku (alhamdulillah saya dapat uang)," canda Ganjar.
Namun belum selesai ngomong, Sumiati langsung menampis tangan Ganjar yang memegang amplop berisi uang sumbangannya. Dengan lugunya dia berucap bahwa uang itu bukan untuk Ganjar.
"Mboten nggo njenengan (bukan untuk kamu), cuma lewat saja," ucapnya disambut tawa terpingkal-pingkal Ganjar.
Baca Juga: Rayakan Hari Ibu, Bunga Citra Lestari Tulis Pesan Menyentuh
Kepada Ganjar, Sumiyati mengatakan tergerak untuk memberikan bantuan saat melihat video Ganjar. Salah satu kata yang membuatnya tergugah adalah saat Ganjar mengajak semua orang untuk "ngrogoh roso kamanungsan" untuk membantu sesama di tengah pandemi covid-19 ini.
"Lalu saya berdoa, supaya saya yang tua ini bisa ikut membantu. Ndilalah ada anak-anak yang membuat masker dan dikasih saya, ada juga yang ngasih uang kemudian saya tabung dan saya berikan sekarang," ucapnya.
Meski tak banyak, namun masker dan uang tabungan itu lanjut Sumiati diharapkan mampu membantu pemerintah dalam menanggulangi covid-19. Bahkan, tak hanya memberikan bantuan, Sumiati juga menawarkan diri menjadi relawan covid.
Baca Juga: Menengok Kembali Debut Dedi Kusnandar Bersama Persib Bandung, Tolak Tawaran Klub Luar Negeri
"Saya dulu mantan perawat di RSUP Kariadi. Setelah suami kecelakaan di tahun 1975, saya keluar dan fokus merawat suami. Sekarang nganggur dan merasa tubuh masih sehat. Jadi tolong pak Ganjar, saya mau jadi relawan untuk membantu tenaga medis menghadapi penyakit ini," ucapnya.
Apa yang disampaikan pasangan kakek nenek membuat Ganjar terharu,
meski usai senja, keduanya tetap peduli untuk ikut membantu dan bahkan mengajukan diri menjadi relawan.
"Saya terima bantuan masker dan uangnya ya mbah, terimakasih banyak. Nanti kami salurkan pada masyarakat yang membutuhkan," kata Ganjar.
Ganjar pun mengamini permintaan dua simbah itu untuk menjadi relawan. Namun bukan di rumah sakit, melainkan di lingkungan sekitar rumahnya.
"Njenengan membantu seperti ini, sudah menjadi relawan. Kalau mau lebih, saya punya program jogo tonggo, menjaga tetangga supaya tidak kelaparan. Monggo simbah berdua ikut berpartisipasi, menggerakkan lingkungan untuk peduli. Yang mampu membantu yang tidak mampu, yang kekurangan dibantu," ucapnya.
Jawaban Ganjar itu cukup memuaskan dua simbah itu. Keduanya berjanji, akan melaksanakan perintah Ganjar menjadi relawan jogo tonggo di lingkungannya.***