kievskiy.org

KPK Wanti-Wanti Edy Rahmayadi Tak Maling Uang Rakyat: Jangan Sampai Hattrick

Tak Ingin Korupsi, Gubsu Edy Rahmayadi Gercep Koordinasi KPK Kawal Pembangunan 450 Km Jalan Provinsi
Tak Ingin Korupsi, Gubsu Edy Rahmayadi Gercep Koordinasi KPK Kawal Pembangunan 450 Km Jalan Provinsi Instagram Edy Rahmayadi

PIKIRAN RAKYAT - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengingatkan agar Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi tidak jadi maling uang rakyat.

Gubernur yang kerap menjadi sorotan karena aksi marah-marahnya itu diminta untuk tidak meniru dua pendahulunya.
 
Pasalnya, dua gubernur Sumatera Utara sebelum Edy Rahmayadi, yakni Syamsul Arifin dan Gatot Pujo Nugroho, pernah tersandung masalah hukum dan dijerat KPK.

Oleh karena itu, Edy Rahmayadi diwanti-wanti KPK agar tidak mengikut jejak dua pendahulunya.

 
Baca Juga: Roundup: Temuan 1,1 Juta Kg Minyak Goreng yang Diduga Ditimbun di Sumut Buat Edy Rahmayadi Ikut Geram

Hal itu disampaikan Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata saat acara pencanangan Wilayah Bebas Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani di Aula Tengku Rizal Nurdin, di Medan, Selasa, 22 Februari 2022.


"Pak jangan sampai hattrick," katanya.

 Alexander Marwata pun berharap peristiwa Syamsul Arifin dan Gatot Pujo Nugroho dapat dijadikan pelajaran.

 
Dia pun menegaskan bahwa KPK siap mengawal hal itu di Pemerintah Provinsi Sumatra Utara.
 
 
"Saya senang Pemprov Sumut mencanangkan zona integritas. Pembangunan zona integritas, bukan saja tugas bapak dan ibu. Tapi, masyarakat. Untuk itu, masyarakat juga diajak, kita didik. Agar berintegritas juga," tutur Alexander Marwata.

Menurutnya, WBK dan WBBM tidak akan terwujud apabila tidak ada komitmen dari pimpinan.

"Untuk menuju WBK/WBBM bersikap melayani tidak akan pernah terbit kalau tidak bisa komitmen bersama yakni seluruh jajaran Pemprov Sumatera Utara. Bapak gubernur sebagai komandan, harapan kami di KPK, ini yang selalu saya sampaikan, komitmen hari dari pimpinan," ujar Alexander Marwata.

Dia menambahkan bahwa langkah awal komitmen tersebut berada di pucuk pimpinan.


"Langkah awal itu komitmen apapun itu dari pucuk pimpinan. Kalau dari pucuk pimpinan tidak ada komitmen, rasa-rasanya sulit kita mewujudkan," kata  Alexander Marwata, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara, Rabu, 23 Februari 2022.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat