kievskiy.org

Relevan dengan Keadaan Sekarang, Jokowi Ingatkan Perjuangan Dr Cipto Mangunkusumo Saat Wabah Pes

Presiden Jokowi
Presiden Jokowi /ANTARA .*/ANTARA

PIKIRAN RAKYAT - Pada momen Hari Kebangkitan Nasional Rabu 20 Mei 2020, Presiden Jokowi mengingatkan masyarakat tentang sejarah Harkitnas.

Salah satunya dengan mengenang tokoh kebangsaan Indonesia Dr Cipto Mangunkusumo melawan dan menangani wabah pes yang kini terasa relevan.

“Di hari kebangkitan nasional ini, kita bisa merujuk pada perjuangan Dr Cipto Mangunkusumo, yang berjuang di garda terdepan untuk membasmi penyakit pes yang saat itu sedang mewabah,” kata Presiden Joko Widodo dalam acara Peresmian Peluncuran Produk Riset, Teknologi dan Inovasi untuk Percepatan Penanganan Covid-19 melalui Video Conference dari Istana Merdeka, Jakarta, Rabu 20 Mei 2020.

Baca Juga: LAPAN Beri Penjelasan soal Matahari dalam Periode 'Lockdown'

Tak hanya Indonesia, seluruh dunia saat ini tengah berperang menghadapi penyakit viris corona ini.

Untuk itu, Jokowi mengajak seluruh elemen bangsa bersatu padu dalam memerani virus dari Wuhan, Tiongkok tersebut.

“Kita jawabnya dengan inovasi dan karya nyata yang konkret. Ini momentum baru bagi kebangkitan bangsa, momentum baru kebangkitan sains dan teknologi kita, khususnya di bidang kesehatan,” katanya dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara.

Baca Juga: 5 Manfaat Kesehatan Konsumsi Teh Honeybush, Salah Satunya Dapat Meningkatkan Kesehatan Tulang

Pada kesempatan itu, Presiden mengaku bangga karena dari tangan-tangan anak bangsa bisa diciptakan produk yang sangat dibutuhkan.

“Kemarin saya tanya rapid test bisa produksi 100 ribu, PCR test kit juga sudah bisa jalan, sama di atas 100 ribu, kemudian juga ada emergency ventilator, kemarin saya lihat ada dari UI, ITB UGM, PT Dharma, Poly Jaya, tinggal produksinya. Kemudian ada juga Mobile BSL-2, ini juga sudah bisa kita kerjakan sendiri,” katanya.

Selain itu, ada juga produk Imunomodulator yang bisa dikerjakan sendiri dan produk Artifical Intelegence untuk deteksi Covid-19 yang juga bisa dikerjakan sendiri.

“Dari yang saya lihat kemarin, saya optimistis, hal-hal yang dulunya impor, bisa kita produksi sendiri,” katanya.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat