PIKIRAN RAKYAT - Waspadai ledakan penambahan kasus baru yang picu masa kritis di Semarang dan daerah lain jelang lebaran, menyusul munculnya sejumlah klaster baru, akibat tingginya aktivitas masyarakat di luar rumah jelang lebaran.
Baca Juga: Pembatasan Kegiatan Masyarakat di Semarang Diperpanjang hingga 7 Juni
Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Semarang menggelar pemeriksaan massal di pusat-pusat perbelanjaan serta tempat usaha dalam upaya menemukan kasus dan mencegah penyebaran COVID-19.
Baca Juga: Harus Berhati-hati, 3 Makanan Berikut Ternyata Mengandung Sianida
Kalau dalam pemeriksaan massal di fasilitas umum ditemukan ada yang terindikasi atau positif terserang COVID-19, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengatakan, maka fasilitas umum yang bersangkutan akan ditutup.
Baca Juga: Coreng Citra Putra Mahkota Arab Saudi, Pembunuhan Jurnalis yang Dipotong Tubuhnya Berakhir Haru
"Begitu juga dengan pasar. Kalau hasil tesnya cukup banyak yang reaktif atau positif juga akan ditutup," kata Hendrar.
Hendrar menyebut pasar, rumah sakit, dan lembaga pendidikan sebagai klaster penyebaran baru virus corona tersebut akan memicu peningkatan kasus COVID-19 di Semarang, ibu kota Jawa Tengah.
Baca Juga: Gaungkan Semangat Reformasi, PKB : Kuatkan Gerakkan Sosial-Ekonomi Rakyat