kievskiy.org

Dianggap Tidak Mampu Jadi Pemimpin, Jokowi Diminta Turun Takhta

 Presiden Joko Widodo alias Jokowi.
Presiden Joko Widodo alias Jokowi. /Antara/HO-Biro Pers Setpres/Rusman

PIKIRAN RAKYAT - Presiden Joko Widodo (Jokowi) diminta untuk meninggalkan jabatannya sebagai kepala negara karena dianggap tidak mampu.

Ketidakmampuan Jokowi dinilai dari segi ekonomi ketika harga barang-barang kebutuhan yang melonjak tinggi dan langka.

Salah satu contoh barang kebutuhan yang langka di masyarakat yaitu minyak goreng.

Bahkan di Kendari, Sulawesi Tenggara, harga minyak goreng mencapai Rp70 ribu per liter.

Baca Juga: Dokter Sunardi Tewas Ditembak Densus 88, Ketua Satgas IDI: Hari yang Amat Kelam

Selain harga minyak goreng yang naik dan sulit didapatkan, harga gula dan bahan bakar minyak (BBM) dikabarkan akan mengalami pelonjakan.

Di tengah kenaikan harga-harga kebutuhan pokok tersebut, lingkaran Jokowi dinilai terus mengkampanyekan tiga periode dan penundaan Pemilu 2024 yang merupakan tahun berakhirnya kepemimpinan orang nomor satu di Indonesia saat ini.

Selain itu, Jokowi juga dianggap hanya mempedulikan soal pemindahan ibu kota negara (IKN) dari Jakarta ke Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur ketimbang menyelesaikan permasalahan harga kebutuhan pokok masyarakat yang terus naik.

Menilik pada polemik di masyarakat, pengamat politik, Rocky Gerung berujar jika seharusnya Jokowi mempercepat Pemilu, bukan menundanya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat