PIKIRAN RAKYAT – Tindakan penembakan yang dilakukan tim Datasemen Khusus atau Densus 88 kepada Sunardi, seorang dokter yang dikait-kaitkan dengan jaringan teroris di Sukoharjo menjadi perbincangan publik.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen Pol. Ahmad Ramadhan mengatakan bahwa Sunardi sudah ditetapkan sebagai tersangka teroris, bukan lagi terduga.
Ramadhan menjelaskan alasan pihak aparat kepolisian menembak Dokter Sunardi karena melakukan perlawanan terhadap petugas yang berupaya menangkapnya.
Baca Juga: Rudal Supersonik Hantam Mian Channu Pakistan, Diduga dari India
“Pada saat penangkapan terhadap tersangka dilakukan upaya paksa dengan tegas dan terukur, karena tersangka melawan petugas dengan menabrakkan mobilnya ke arah mobil petugas,” katanya.
Ia menuturkan, setelah Sunardi menabrak dua mobil petugas, anggota kemudian berpindah naik ke bak belakang mobil milik tersangka. Namun, Sunardi tetap mengendarai mobilnya dengan kencang serta menggoyangkan setir ke kanan dan ke kiri, sehingga menyerempet mobil warga yang melintas.
“Dengan situasi tersebut dan dianggap bisa membahayakan petugas dan masyarakat sekitar maka petugas menembak tersangka dari belakang dan mengenai punggung atas dan pinggul kanan bawah,” tutur Ramadhan.
Baca Juga: Rudal Supersonik Hantam Mian Channu Pakistan, Diduga dari India
Nyawa Sunardi akhirnya tidak tertolong, setelah sebelumnya dilarikan ke rumah sakit oleh aparat kepolisian.