kievskiy.org

Pemerintah Pusat Matangkan Usulan Sif Jam Kerja, Bima Arya Sebut Agar Penumpang Tak Menumpuk

Petugas melakukan perbaikan listrik aliran atas pasca anjloknya kereta komuter relasi Jatinegara-Bogor di pintu perlintasan kereta Kelurahan Kebon Pedes, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor, Senin 11 Maret 2019. Operasional kereta komuter sempat terganggu karena hanya bisa menggunakan satu jalur kereta.*
Petugas melakukan perbaikan listrik aliran atas pasca anjloknya kereta komuter relasi Jatinegara-Bogor di pintu perlintasan kereta Kelurahan Kebon Pedes, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor, Senin 11 Maret 2019. Operasional kereta komuter sempat terganggu karena hanya bisa menggunakan satu jalur kereta.* /WINDIYATI RETNO/"PR"

PIKIRAN RAKYAT - Pemerintah pusat mematangkan usulan sif jam kerja karyawan Jakarta yang diusulkan Pemerintah Kota Bogor untuk mengurangi kepadatan kereta komuter. Wali Kota Bogor Bima Arya mengatakan, usulan tersebut sudah dibahas di tingkat kementerian, dan dalam waktu dekat bisa segera diterapkan.

“Semalam kami melakukan rakor melalui video conference mengenai pembahasan waktu kerja karyawan agar tidak terjadi penumpukan di terminal dan stasiun. Ada Pak Kepala Gugus Tugas Nasional (Letjen TNI Doni Monardo), Menko Perekonomian, Menteri Perhubungan, Menteri Perindustrian, Menteri Tenaga Kerja dan kepala daerah se-Jabodetabek membahas hal tersebut,” ujar Bima Arya saat meninjau Stasiun Bogor, Selasa 9 Juni 2020.

Menurut Bima, usulan Pemkot Bogor juga mendapat respons positif dari Kementerian dan Gubernur DKI Jakarta. Dalam usulan tersebut, Pemkot Bogor meminta agar kantor di Jakarta bisa menerapkan dua sif jam kerja. Pertama pukul 08.00, dan pukul 11.00. Dengan jarak yang cukup jauh, Bima meyakini lonjakan penumpang bisa diantisipasi.

Baca Juga: Fisioterapis Persib Minta Deden Natshir Bersabar Hadapi Cedera Panjang

“Bagi commuters yang kerja di Jakarta agar dibagi itu. Saya juga mengusulkan agar untuk ibu-ibu atau perempuan diprioritaskan untuk sif yang pagi, agar bisa pulang lebih cepat ke rumah,” kata Bima.

Tak hanya itu, Bima juga meminta agar perusahaan yang memiliki karyawan di luar Jakarta untuk menyediakan armada angkutan bus sebagai opsi transportasi karyawan. Saat ini, Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek memang sudah menyediakan bus bantuan, namun akan lebih maksimal jika perusahaan juga memenuhi kebutuhan pekerjanya.

“Tidak usah semua di stasiun saya kira di beberapa titik jemputannya. Kami juga usulkan untuk penambahan petugas, tidak saja dari jajaran pengamanan dalam dari PT KAI atau PT KCI, tapi dari Pemkot Bogor ataupun dari TNI dan Polri,” terang Bima.

Baca Juga: Mantan Pemain Persib Yakini Pemain Asli Jabar Bisa Bersaing di Tim Maung Bandung

Menurut Bima, usulan tersebut harus benar-benar dimaksimalkan untuk menghadapi lonjakan penumpang kereta komuter. Dari pantauannya di Stasiun Bogor, Selasa 9 Juni 2020, situasi memang sudah lebih terkendali. Antrean tidak sepanjang Senin lalu. Petugas gabunga juga membantu PT KCI untuk mengarahkan penumang kereta komuter dalam memperhatikan garis penjagaan jarak selama antrean.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat