kievskiy.org

Kapolri Atur HET Minyak Goreng, Indonesia Dianggap Kirim Sinyal Buruk

Ilustrasi minyak goreng.
Ilustrasi minyak goreng. /ANTARA/Iggoy el Fitra.

PIKIRAN RAKYAT - Kondisi di Indonesia berkaitang dengan polemik minyak goreng yang hingga saat ini masih terus berlangsung disebut dianggap buruk dunia internasional.

Hal tersebut berkaitan dengan keputusan yang dibuat oleh Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang menetapkan harga eceran tertinggi (HET) untuk minyak goreng curah.

Listyo Sigit Prabowo mengatur HET minyak goreng curah sebesar Rp14 ribu dari sebelumnya Rp11.500.

Keputusan tersebut menjadi kontroversi, selain karena harganya yang naik, sebagai seorang Kapolri, Listyo Sigit Prabowo juga dinilai tidak memiliki peran dalam mengatur HET.

Baca Juga: Sebut Jokowi Terpaksa Naikan HET Minyak Goreng Curah Usai Tanya ke 'Dukun Sawit', Pengamat: Tak Ada Cara Lain

Selain itu, diamnya Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi terkait keputusan tersebut juga menjadi sorotan.

Sebagai seorang Mendag, Lutfi seharusnya berperan dalam mengatasi kekacauan yang terjadi mengenai harga minyak goreng.

"Itu bukan cara demokratis, mestinya menterinya mengundurkan diri karena gagal, baru ada legitimasi rakyat yang menyetujui perlindungan pihak kepolisian karena keadaan darurat," kata pengamat politik, Rocky Gerung dikutip Pikiran-Rakyat.com dari YouTube miliknya.

Kondisi yang terjadi di Indonesia saat ini dengan kekacauan minyak goreng tersebut disebut Rocky Gerung menjadi sinyal buruk dunia internasional.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat