PIKIRAN RAKYAT – Polemik minyak goreng seakan tidak ada habisnya memantik perhatian publik. Terbaru, pemerintah melalui Kementerian Perdagangan telah menetapkan kebijakan terkait harga minyak goreng.
Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian Airlangga Hartarto mengumumkan harga minyak goreng kemasan bakal disesuaikan dengan harga keekonomian. Artinya, harga minyak goreng akan disesuaikan dengan sistem ekonomi pasar dan harga eceran tertinggi (HET) tidak akan berlaku lagi.
Keputusan tersebut disampaikan Airlangga Hartarto usai mengikuti rapat terbatas di Istana Negara bersama Presiden Jokowi dan jajaran menteri lainnya.
Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari unggahan video kanal Sekretariat Presiden, Menko Airlangga menjelaskan alasan mencabut HET minyak goreng dipicu oleh dua faktor.
Baca Juga: Ridwan Kamil Bahas Kasus Moge Tabrak Anak Kembar di Pangandaran, Bicara Soal Hobi dan Citra
Pertama, memperhatikan situasi penyaluran minyak goreng juga keadaan dari pada distribusi minyak goreng di pasaran.
Berdasarkan pantauan di lapangan, beberapa waktu terakhir atau tepatnya saat aturan HET minyak goreng diterbitkan Mendag yang berlaku sejak 1 Februari 2022, masyarakat mengeluh sulit mendapatkan minyak goreng sesuai dengan HET. Jika pun ada, masyarakat harus rela antre dan beberapa toko modern memberlakukan pembelian bersyarat.
Akan tetapi pada waktu bersamaan, sejumlah oknum distributor di berbagai daerah terciduk aparat menimbun minyak goreng yang berdampak pada kelangkaan di pasaran.
Kedua, Menko Airlangga Hartarto mengatakan, melihat ketidakpastian situasi global, yang menyebabkan kenaikan harga-harga komoditas minyak nabati, dan termasuk ketersediaan CPO bagi minyak goreng.