kievskiy.org

Jakarta sebagai Zona Merah Tak Lagi Relevan, Anies Baswedan: Risiko Sama, Hanya Timbulkan Euforia

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengunjungi lokasi pedagang ikan di Pasar Tomang Barat, Jakarta Barat, Jumat 12 Juni 2020.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengunjungi lokasi pedagang ikan di Pasar Tomang Barat, Jakarta Barat, Jumat 12 Juni 2020. /ANTARA/Instagram/@grogolpetamburan_official

PIKIRAN RAKYAT - Sebut DKI Jakarta sebagai wilayah zona merah atau zona lainnya terkait penyebaran Covid-19 dianggap sudah tidak relevan lagi.

Pasalnya semua wilayah juga memiliki risiko yang sama untuk penularan Covid-19. Menurut Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, penyebutan zona itu hanya menimbulkan euforia.

"Penyebutan wilayah ke dalam zona-zona ini hanya menimbulkan euforia sehingga ada saja warga yang merasa aman karena menganggap dirinya berasal dari zona aman," kata Anies di Jakarta, Sabtu 13 Juni 2020.

Baca Juga: Akui Jumlah Tes Covid-19 Masih Rendah, Achmad Yurianto: Tanah Air Kita Terdiri Banyak Kepualuan

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini lebih lanjut, meminta agar semua warga Jakarta menaati semua protokol kesehatan selama masa transisi ini sebab kasus Covid-19 di Jakarta masih tetap naik turun hingga saat ini.

Dia memisalkan kasus yang terdapat di sejumlah Rukun warga (RW) di Jakarta harus melakukan isolasi mandiri saat sebagian besar wilayah ibu kota memasuki masa transisi, namun pengendaliannya bukan per RW, tapi berdasar kasusnya.

"Jadi kasus-kasus itu dikendalikan. Jadi saya mengimbau kepada semua, di manapun berada, tetaplah waspada, tetaplah ikuti protokol kesehatan," ucapnya.

Baca Juga: Tersedia 130 Beasiswa bagi Mahasiswa Kurang Mampu di Politeknik Aceh, Syaratnya Terdaftar KIP

Sementara itu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi DKI Jakarta menyampaikan terdapat penambahan jumlah kasus positif sebanyak 120 kasus hingga 13 Juni 2020.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat