PIKIRAN RAKYAT - Pengamat politik menyebut Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri menutup pintu pembahasan amandemen UUD 1945 dengan alasan adanya kekhawatiran hal tersebut dimanfaatkan oleh penunggang gelap.
Di sisi lain, dia menduga Prabowo Subianto sudah membaca sinyal yang dilakukan PDIP dan NasDem dalam menutup pintu amandemen UUD 1945.
Namun, terlepas dari sinyal yang dibaca Prabowo Subianto, pengamat politik memprediksi ada suara yang lebih penting dari penutupan pintu amandemen UUD 1945.
Kutipan di atas merupakan salah satu dari lima artikel populer di kalangan Pikiran-rakyat.com Kamis, 24 Maret 2022. Berikut kami ulas selengkapnya.
Baca Juga: Masyarakat Homoseksual Dilarang Masuk Qatar, Harry Kane Bicara Hak Penggemar di Piala Dunia
1. Pintu Amandemen Ditutup, Prabowo Subianto Disebut Baca Sinyal PDIP dan NasDem
Ketua umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto disebut membaca sinyal terkait ditutupnya pintu amandemen UUD 1945 oleh PDIP dan Partai Nasional Demokrat (NasDem).
PDIP dan NasDem telah bersepakat untuk menutup pintu amandemen UUD 1945 yang dibahas di MPR mengani pokok-pokok haluan negara (PPHN).
Baca Juga: Pengajuan Penangguhan Penahanan Doni Salmanan Ditolak, Kuasa Hukum Buka Suara