PIKIRAN RAKYAT – Sudah berjalan dua tahun Wisma Atlet yang sebelumnya dibangun untuk tempat menginap para tamu olahraga pada perhelatan Asian Games 2018, menjadi Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) yang digunakan sebagai tempat perawatan dan isolasi bagi warga yang terinfeksi Covid-19.
Saat ini, kondisi Pandemi Covid-19 di Indonesia terus mengalami tren penurunan kasus, dan tidak menutup kemungkinan status pandemi akan berubah menjadi endemi.
Terkait nasib kelanjutan operasi dari Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran saat status pandemi berganti menjadi endemi, Kepala Pusat Kesehatan (Kapuskes) TNI Mayor Jenderal (Mayjen) TNI Budiman mengungkapkan masih bergantung pada keputusan Pemerintah dan kebutuhan negara.
“RSDC ini akan dibuat seperti apa, fasilitas kesehatan dan alat kesehatan yang ada mau dibawa ke mana, itu tergantung keputusan dari Pemerintah," kata Budiman kepada wartawan di Tower 3 RSDC Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta, Rabu malam, 23 Maret 2022.
Baca Juga: Update Jumlah Pasien di RSDC Wisma Atlet Kemayoran, Total Rawat 2.389 Pasien Covid-19
Adanya perubahan status dari pandemi menjadi endemi, dalam hal ini Covid-19, menurut Budiman menandakan bahwa penyakit tersebut tidak lagi terlalu menakutkan bagi masyarakat.
"Artinya, masyarakat sudah terbiasa. Seperti sekarang endemi malaria," tuturnya.
Budiman mengatakan sampai saat ini pihaknya masih memperhatikan perkembangan situasi pandemi Covid-19 di Indonesia.
Ia masih memantau indikator-indikator yang dapat menjadi dasar pembuatan kebijakan oleh pemerintah terkait kelanjutan operasi RSDC Wisma Atlet.