kievskiy.org

Penentuan Awal Ramadhan dan Idul Fitri 2022 Berpotensi Berbeda dengan Muhammadiyah, MUI : Saling Menghormati

Ilustrasi: Keputusan penentuan awal Ramadhan dan Idul Fitri 1443 Hijriah / 2022 Masehi berpotensi akan berbeda antara pemerintah dan Muhammadiyah.
Ilustrasi: Keputusan penentuan awal Ramadhan dan Idul Fitri 1443 Hijriah / 2022 Masehi berpotensi akan berbeda antara pemerintah dan Muhammadiyah. /Unplash/Abdullah Arif

PIKIRAN RAKYAT – Keputusan penentuan awal Ramadhan dan Idul Fitri 1443 Hijriah / 2022 Masehi berpotensi akan berbeda antara pemerintah dan Muhammadiyah.

Sekjen MUI Amirsyah Tambunan mengatakan awal bulan Hijriah ditentukan dengan dua metode, yakni metode hisab (penghitungan secara astronomis posisi bulan) dan metode rukyat (pengamatan visibilitas hilal).

Dari metode tersebut, berpotensi mengalami perbedaan, walaupun sebenarnya keduanya memiliki satu kesatuan. Karena, baik hisab maupun rukyat saling mengonfirmasi dalam menentukan awal bulan Hijriah.

"Mengapa terjadi perbedaan? Karena ada perbedaan sudut pandang melihat. Maksud melihat itu sebenarnya dengan ilmu pengetahuan dan teknologi, bukan hanya dengan kepala langsung tapi menggunakan ilmu pengetahuan, teknologi, dan kajian ilmiah," kata Amirsyah dalam keterangannya, Senin, 28 Maret 2022..

Baca Juga: Gerindra Sebut Wajar Kapasitas Penonton Formula E Jakarta Tidak Akan Sampai 50.000

Oleh karena itu, Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengimbau masyarakat untuk saling menghormati terkait kemungkinan perbedaan penetapan awal Ramadhan dan Idul Fitri 2022 dengan Muhammadiyah.

"Perbedaan itu sunnatullah, suatu keniscayaan. Wong kita juga berbeda-beda. Jangan timbul sikap melecehkan, mengejek, apalagi fitnah," katanya, dikutip PIkiran-Rakyat.com dari Antara.

Sekjen MUI Amirsyah Tambunan menegaskan perbedaan harus membuat umat Muslim di Indonesia saling tenggang rasa, toleran, dan saling menghormati.

Sebelumnya, Pimpinan Pusat Muhammadiyah menetapkan 1 Ramadhan 1443 Hijriah jatuh pada Sabtu, 2 April 2022. Hal itu berdasarkan hasil hisab hakiki wujudul hilal yang dipedomani Majelis Tarjih dan Tajdid Muhammadiyah.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat